"FIA Region II Roundtable juga memberikan kesempatan kepada para delegasi untuk menikmati keindahan Bali sambil dijamu berbagai sajian khas kuliner dan pentas seni budaya Bali," tukas pria yang juga Ketua MPR RI itu.
Dalam kesempatan yang sama, IMI juga turut memperkuat kepengurusan FIA Region II dengan menempatkan Wakil Ketua Umum Mobilitas IMI Pusat Rifat Sungkar sebagai Vice President FIA Region II.
Agenda lainnya dari FIA Region II Roundtable adalah kunjungan ke workshop Tuksedo Studio, yang terkenal bisa mereproduksi mobil-mobil klasik dunia.
Porsche 550 Spyder, Mercedes Benz 300 SL Gullwing, dan Ferrari 250 GTO, menjadi beberapa mobil klasik yang sukses direproduksi oleh Tuksedo Studio.
Sebagai penutup, Bamsoet mengatakan kalau pemilihan Bali sebagai lokasi acara FIA Region II Rountable juga menjadi wujud konkrit dukungan IMI dalam menguatkan posisi Bali sebagai destinasi wisata dan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) dunia.
"Bali tidak hanya sekadar ikon destinasi wisata berkelas dunia, melainkan juga menjadi ikon perdamaian dunia," ucap Bamsoet.
"Dengan prinsip tetap mengajegkan budaya lokal tanpa menutup diri dari kehidupan dunia internasional," tutupnya.
FIA Region II Rountable turut dihadiri oleh President Canadian Automobile Association Tim Shearman, CEO AA Australia Michael Bradley, CEO AIP Foundation Mirjam Sidik, President of the FIA Senate Carmelo Sanz de Barros, serta FIA Secretary General Automobile Mobility and Tourism Jacob Bangsgaard.
Hadir pula para pengurus PP IMI antara lain, Badan Pengawas Jeffrey JP, Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Umum Organisasi M. Riyanto, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran.
Juga Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Wakil Ketua Umum Promosi dan Komersil Effendy Gunawan, Direktur Organisasi dan Kelembagaan Nasrul Fuad, CEO Samsul Bahri Noer, Komunikasi dan Media Hasby Zamri. Serta Ketua IMI Bali Ajik Krisna.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR