GridOto.com - Orang Indonesia mana sih yang enggak kenal sama Toyota Kijang?
Mobil satu ini sudah melegenda banget mengingat generasi pertamanya sudah lahir sejak 1988 silam.
Sepanjang perjalanannya hingga saat ini bertransofrmasi jadi Innova Zenix, tentu banyak sekali perubahan yang terjadi di tubuh sang Kijang.
Kali ini kami ingin mengajak nostalgia dengan salah satu modelnya, tepatnya Kijang rilisan tahun 1992.
Bukan tanpa alasan, versi ini boleh dibilang sebagai tonggak inovasi bahkan untuk dunia otomotif di Indonesia setelah sebelumnya ada full pressed body.
Ceritanya di tahun 1992 Toyota Astra Motor mulai melihat potensi Isuzu Panther sebagai pengganggu pasar Kijang.
Makanya Kijang pun disempurnakan dengan cara membuat bodinya hadir tanpa dempul.
Artinya proses pengecatan karoseri Kijang sudah menyamai sedan, which is bagus banget untuk ukuran mobil sekelas Kijang.
Baca Juga: Minat Beli Toyota Kijang Innova Zenix? Ini Daftar Harga Per September 2023
Dengan proses baru ini, sebutan baru pun disematkan dengan embel-embel Toyota Original Body.
Proses perakitan bodi Kijang juga diubah, salah satunya dengan jumlah panel dan sambungan yang jadi lebih sedikit.
Kalau di Kijang lama pintu samping belakang terdiri dari empat komponen yang kemudian dilas, di versi ini terdiri dari satu panel utuh saja.
Pun begitu dengan bagian atapnya, dinding samping, juga pintu belakang.
Proses pengelasan yang ada di bodi Kijang ini juga diupgrade, dari awalnya pakai las CO2 menjadi las titik.
Pakai cara itu sambungan bisa menjadi lebih kokoh dan tidak banyak merusak struktur bahan bodi, cakep ya?
Tak lupa perbaikan pada alat perakitan alias jig juga dilakukan oleh Toyota Astra Motor demi menjadikan Kijang lebih mantap.
Dengan berbagai upgradenya itu, maka bodi Kijang ini jauh jadi lebih bagus.
Sambungan-sambungan bodinya jadi tak menonjol, dan peluang karat yang menerobos ke bodi pun bisa jauh berkurang.
Baca Juga: Ganti Turbo Toyota Kijang Innova Diesel Lebih Besar Wajib Lakukan Ini
Apalagi di versi ini penggunaan lapisan antikaratnya dilakukan dengan cara celup pada seluruh bodi, makanya daya tahannya terhadap karat pun jauh meningkat.
Dengan meratanya lapisan pada permukaan bodi, cat yang disemprotkan ke permukaan lapisan antikarat gampang menyatu.
Warna yang dihasilkan cat pun lebih cemerlang ketimbang hasil pengecatan di permukaan dempul.
Memang sih, dempul juga bisa menahan karat tapi ada problem-nya juga.
Contohnya bobot bakal tambah berat, sifat dempul kalau kering juga cenderung mengeras yang kemudian bakal mengelotok dari bodi sehingga bikin males melihatnya, hehehe.
Selain upgrade di area bodi, beberapa bagian di tubuh Kijang juga sekalian di-facelift.
Terutama untuk jenis minibus tipe GL dan DLX, gril radiator dan headlampnya diubah dengan model segi empat bersudut, dan lampunya juga diganti dengan halogen.
Bagian lampu seinnya uga dibuat menyatu dengan lampu utama yang bikin ia jadi makin cakep.
Kemudian bumpernya dibuat dari bahan pelat baja, mantap!
Di bagian interior, ubahan yang cukup menarik terjadi di panel instrumen berikut dasbornya.
Baca Juga: Toyota Tegaskan Rangga Concept Bukan Generasi Terbaru Kijang Pikap, Cuma 'Nyenggol' Aja
Dasbornya pakai warna abu-abu dan bentuknya dibuat mirip-mirip dasbor sedan di masanya.
Kemudian power steering, power window, door lock hingga sbuk pengaman juga ditambahkan.
Tak ketinggalan bagian jok juga diupdate, terutama jok depan dan tengah yang modelya lagi-lagi mengarah ke jok-jok sedan.
Lanjut ke sektor mesin, meski basisnya masih sama dengan versi lama tapi ada uograde tenaga.
Dengan penyempurnaan di karburator, tali kipas dan saluran buang, tenaga Kijang naik dari 63 menjadi 72 dk pada 5.000 rpm.
Penasaran enggak sih sama harganya di kala itu?
Di tahun 1992, Kijang tipe Grand Extra chassis pendek, ditawarkan seharga Rp 30.700.000 dan Chassis panjang Rp 31.500.000.
Kemudian Kijang Deluxe (SSX) casis pendek harganya Rp 24.300.000, dan chassis pendek standar (SX) Rp 21.050.000.
Sementara chassis panjang Deluxe (LSX) seharga Rp 25.050.000, dan chassis panjang standar (LX) Rp 21.700.000.
Harga itu berstatus off the road ya.
Kalau mau on the road dperlukan biaya tambahan sekitar 15 persen lagi.
Gimana pendapatmu tentang Kijang versi yang ini, Sobat GridOto ada yang pernah punya di rumah?
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR