Bisa karena tergesa-gesa, ada kepentingan darurat atau bisa juga karena karakter si pengendara.
Jadi, sepanjang belum ada kerugian secara material, misal terjadi tabrakan, menurut Sony menghndari situasi yang lebih sulit sebaiknya dipertimbangkan.
Joel D. Mastana, pakar safety riding lain juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia menambahkan, agar tensi tidak naik menghadapi hal demikian, bisa melakukan olah nafas.
"Tarik nafas dalam-dalam. Tetap tenang sepanjang tidak ada kerugian," jelasnya.
Keduanya menekankan pentingnya penambahan alat perekam seperti dashcam yang bisa menjadi bukti tindakan arogansi.
"Ya.. penting. Tapi sepanjang tidak ada kerugian material, agak sulit untuk melakukan tindakan hukum terhadap perilaku itu," jelas Sony.
Keduanya sepakat, pendidikan mengenai sikap dan prilaku berkendara sangat penting.
"Salah satunya dalam proses mendapatkan SIM, mindset yang harus ditekankan, bukan pada aspek skill," tutup keduanya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR