GridOto.com - Ganti oli mesin mobil beda merek kerap dilakukan untuk mencari yang sesuai dengan kebutuhan.
Perhatikan ini agar ganti oli mesin beda merek tetap aman dilakukan.
Masalah ganti oli mesin beda merek seperti potensi oil sludge bisa dihindari dengan penanganan yang tepat.
Tjahja Tandjung, pemilik gerai oli mesin TODA, Kelapa Gading, Jakarta Utara mengutarakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggantian oli mesin yang beda merek.
Pertama dilihat dari spesifikasi viskositas SAE yang digunakan.
Baca Juga: Tips Cegah Mesin Mobil dari Oil Sludge Cukup Lakukan Ini Saja
"Jika spesifikasi mesin pakai 0W-20 atau 5W-30 pakai viskositas SAE yang sama dari beragam merek oli mesin yang ada," beber Tjahja.
Berikutnya, jenis base oil yang digunakan.
Tjahja menyarankan untuk base oil yang semulanya sintetik tetap menggunakan sintetik.
"Jangan ganti yang dari sintetik kemudian diganti jadi semi sintetik atau mineral," wantinya.
Menurut Tjahja, perbedaan base oil yang digunakan bisa mengganggu fungsi pelumasan.
Sejatinya base oil dibuat menyesuaikan molekul oli mesin terhadap pelumasan.
"Beda base oil molekulnya tidak seragam, fungsi pelumasan untuk masuk ke celah komponen tidak bisa maksimal," terang Tjahja.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil 5W-30 Sudah Standar API SP, Berikut Pilihannya
Stanley Tjhie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra, distributor STP di Indonesia menambahkan jika ingin mengganti oli mesin beda merek diharuskan menggunakan engine flush.
"Engine flush bisa mencairkan sisa oli lama agar bisa terbuang seluruhnya," tekan Stanley.
Ia menerangkan fungsi engine flush bisa meluruhkan sisa-sisa aditif maupun lapisan oli mesin lama yang tidak bisa terbuang jika tutup bak oli hanya dibuka.
Sisa oli mesin ini bisa tercampur dengan oli mesin baru yang mengurangi fungsi oli mesin baru.
"Oli mesin baru yang tercampur bisa membentuk endapan yang menjadi oil sludge," ujar Stanley.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR