Pengalaman itu diungkapkan oleh Cliff Louis, salah satu pemain asal SMA St Louis 1 Surabaya yang juga merupakan salah satu peraih gelar DBL All-Star selama dua kali berturut-turut.
Baca Juga: Rayakan Keterampilan Anak SMK, AHM Umumkan Pemenang Festival Vokasi Satu Hati
Berkat gelar tersebut, Louis mendapat kesempatan belajar dan mendalami dunia basket langsung di Amerika Serikat bersama peraih gelar DBL All-Star lainnya. Louis pun mengaku sangat mendapatkan banyak pelajaran menarik yang membuat dirinya semakin percaya diri dalam bermain basket.
"Menurutku, saat ini aku sudah bisa bermain jauh lebih tenang. Sudah lebih tahu apa yang coaches mau karena sudah ikut DBL Camp tahun lalu. Perkembangan terbesar memang dalam segi bermain, sih, jauh lebih tenang," kata Louis.
Sementara salah satu pebasket alumni Honda DBL, All Star 2017 yang saat ini berkarier profesional dan memperkuat tim Satria Muda, Kelvin Sanjaya membagikan pengalamannya saat bersaing di ajang Honda DBL semasa SMA.
Kelvin merasa, sebagai siswa sekaligus atlet membutuhkan komitmen dan kemauan yang kuat, serta manajemen waktu yang baik.
“Pada awalnya saya cukup kesulitan untuk membagi waktu karena padatnya jadwal latihan dan sekolah. Akan tetapi, setelah dijalani, saya menikmati masa-masa tersebut karena menjadi student-athlete membutuhkan kemauan dan komitmen yang lebih. Berbeda dengan pelajar pada umumnya, kami harus merelakan waktu untuk bermain atau nongkrong karena harus tanggung jawab terhadap sekolah dan tim basket,” ujar Kelvin yang saat SMA mendambakan untuk menjadi juara DBL dan masuk DBL Allstar.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR