Bagi Ezpeleta, secara moral sudah selayaknya Honda dan Yamaha mendapatkan balas budi dari kebaikan mereka di masa lalu.
Dan bisa saja di masa depan situasi seperti ini akan berbalik lagi.
"Kami mengusahakan ini untuk tahun depan. Sebenarnya bukan konsesi untuk Yamaha dan Honda, tapi konsesi yang menyesuaikan realita lapangan sekarang. Ini soal menjadi kompetitif," sambungnya.
"Dari sudut pandangku secara moral, mereka yang pada masanya memberikan konsesi kepada yang lain, secara teori kini menjadi yang paling membutuhkannya," jelasnya.
Ezpeleta pun akan berusaha maksimal meyakinkan pabrikan-pabrikan lain, khususnya KTM yang paling getol menolak usulan konsesi tersebut.
"Kenapa sulit? Karena kami harus meyakinkan orang-orang. Kami punya teori bahwa akan ada perubahan teknis di pertengahan periode ini, lima tahun lagi, aku ingin semuanya sepakat," kata Ezpeleta.
"Jika tidak bisa diambil keputusan bulat, maka diambil yang mayoritas menang. Tapi aku lebih suka meyakinkan semua orang," tegasnya.
Editor | : | Panji Maulana |
Sumber | : | Marca.com |
KOMENTAR