Namun masih ada tarik ulur di sana, karena Bezzecchi lebih memilih tetap membela tim milik gurunya tersebut.
"Bukan rahasia Ducati ingin memberikannya motor spek pabrikan. Ia (Bezzecchi) bekerja dengan baik. Ia sudah menang sejumlah balapan," sambung sang bos.
"Jadi setelah kami memastikan semuanya, kemungkinan keputusannya dibuat setelah seri Austria," jelas Ciabatti.
Jika Bezzecchi tidak jadi ke tim Pramac, Morbidelli harus berjuang untuk bisa mendapatkan kursi di tim Gresini Racing.
Kehadiran runner-up MotoGP 2020 ini dalam perebutan kursi tim Gresini, telah membuat Carlo Pernat pusing tujuh keliling.
Sebelumnya, mantan manajer Valentino Rossi ini hampir saja mendapatkan kursi tim Gresini untuk Tony Arbolino.
Namun kini Ducati terlihat mulai memperhitungkan kehadiran Franky, sehingga peluang Tony Arbolino promosi ke tim Gresini semakin menipis.
Peluang Morbidelli bertahan di MotoGP masih terbuka lebar, karena tim LCR Honda juga tertarik menampungnya.
Honda yang butuh pembalap berpengalaman, menilai Franky sebagai sosok yang pas daripada harus mengorbitkan seorang rookie.
Baca Juga: Aleix Espargaro Ngamuk, Unggul Jauh di Latihan Resmi MotoGP Inggris 2023
Apalagi Morbidelli pernah balapan satu musim di atas Honda RC213V pada 2018 silam.
Tim LCR Honda juga mendekati Johann Zarco, yang kursinya terancam akibat wacana Bezzecchi ke tim Pramac.
"Dua sosok itu kandidat yang cocok. Kami sudah berkomunikasi dengan manajer mereka, juga dengan manajer rider Moto2. Untuk sekarang kami masih menganalisis potensi terbaik bersama Honda," kata Lucio Cecchinello, bos tim LCR.
"Salah satu yang diperhatikan Honda adalah soal pengembangan motor. Kami tertinggal dan harus mengejarnya. Jadi pembalap berpengalaman lebih cocok daripada pembalap muda," tegas Cecchinello.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR