"Angin nitrogen juga lebih kering, tidak seperti angin biasa yang mengandung partikel air dari udara," sebut Willy.
"Jadi anyaman kawat ban dari logam minim risiko terjadi karat karena kondensasi," tekannya.
Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban, Mahakam, Jakarta Selatan menilai salah satu faktor yang memengaruhi keawetan ban adalah suhu panas.
"Ban mobil mendapat dua sumber panas dari luar dan rongga udara di dalam," ujar Wibowo.
Baca Juga: Ini Dampak Isi Angin Nitrogen Ban Mobil Dicampur Angin Biasa
Ia menerangkan panas dari luar dihasilkan dari gesekan tapak ban di permukaan jalan.
Gesekan yang menghasilkan panas bisa memengaruhi elastisitas kompon karet jadi mengeras.
"Dari dalam rongga udara ban juga ikut panas yang juga berpengaruh pada keawetan kompon karet ban," terang Wibowo.
"Pemakaian angin nitrogen bisa menjaga kestabilan temperatur udara di dalam rongga ban, tidak menambah panas yang sudah ada dari gesekan tapak ban," terusnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR