GridOto.com - Trabasan belakangan jadi kegiatan yang banyak peminatnya.
Serunya menaklukan track off-road untuk menjelajah alam rupanya berhasil memikat para bikers yang bosen main di jalan aspal.
Kalau sobat GridOto ada juga yang mulai kepengin nyobain trabasan atau off-road pakai motor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Soalnya berkendara di aspal dengan di medan off-road tentu berbeda.
Apalagi ngomongin safety, ada banget teknik yang wajib sobat tahu.
Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky, memberikan beberapa tips teknik aman dan berkendara nyaman saat melakukan terabas menggunakan sepeda motor trail.
”Banyak perbedaan saat berkendara off-road dibandingkan on-road. Selain wajib menguasai teknik bersepeda motor di aneka permukaan jalan, pengendara juga harus siap menghadapi tanjakan, turunan, bahkan genangan air atau sungai yang membentang,” kata Lucky, dalam siaran resmi yang diterima GridOto, Rabu (2/8/2023).
Lebih lanjut, berikut sejumlah tips yang dibagikan Lucky:
Baca Juga: Awas, Jangan Asal Trabas Banjir Pakai Motor Matik Jika Melebihi Batas Ini
Menghadapi Tanjakan dan Turunan
Ketika melewati jalanan menurun, Lucky berpesan agar pengendara tidak terlalu fokus menggunakan rem depan.
Postur tubuh disarankan condong ke belakang, diikuti pinggul yang juga lebih ditarik ke bagian belakang sepeda motor.
Usahakan kedua lutut menjepit body motor untuk menjaga keseimbangan.
”Postur tubuh yang condong ke belakang membantu keseimbangan, sehingga titik berat tidak pindah ke depan yang berpotensi mengakibatkan roda belakang terangkat dan terguling ke depan. Upayakan turun dengan gigi rendah, tidak perlu buka gas, rileks atau santai dan mengikuti gerak ban belakang,” jelas Lucky.
Berbeda lagi ketika pengendara menghadapi tanjakan, posisi badan harus condong ke depan atau bahkan berdiri (tetap condong ke depan) untuk memberikan beban lebih ke roda depan.
Sehingga, ketika menanjak titik berat tidak pindah ke belakang yang berpotensi mengakibatkan roda depan terangkat dan terguling ke belakang.
Genangan Air atau Sungai
Kontur area yang sering ditemui saat melakukan terabas adalah melewati genangan air atau sungai, yang mana keduanya membutuhkan teknik khusus.
Jika berada dalam rombongan, pemimpin atau road captain (RC) disarankan untuk turun dari motor dan mengecek kondisi genangan atau sungai.
”Pastikan genangan atau sungai bisa dilewati motor. Menyeberanglah tanpa sepeda motor sambil mengecek lintasan. Jika arus tidak teralu kencang, boleh dilewati dengan kecepatan dan gigi rendah,” jelas Lucky.
Saat melintasinya dan mendapati dasar sungai berbatu, satu kaki disarankan turun untuk berjaga-jaga jika hilang keseimbangan.
Bila dirasa kurang, dua kaki juga boleh diturunkan.
Sangat tidak disarankan mengangkat kaki, karena bila hilang keseimbangan, maka saat itu pengendara tidak mampu menahan sepeda motor yang ambruk.
”Jika sudah ambruk di sungai, potensi masalah bertambah terutama pada motor, seperti kemasukan air dan sebagainya,” kata Lucky.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR