Kemudian, piston naik untuk menekan dan membakar campuran tersebut naik dan menekan campuran tersebut sampai terjadi pembakaran (compression stroke).
Pembakaran ini kemudian mendorong piston turun (power stroke), lalu dilanjutkan dengan kenaikan kembali piston untuk mengeluarkan gas buangan (exhaust stroke).
Baca Juga: Berkenalan dengan Platform Mobil Inovatif dari Toyota
Namun, ada perbedaan signifikan pada mesin siklus Atkinson yang diproduksi oleh Toyota. Pada mesin ini, katup intake akan terbuka lebih lama selama compression stroke, sehingga sebagian udara dan bahan bakar akan kembali ke ruang manifold yang menghubungkan bagian luar dengan bagian dalam mesin.
Lewat konsep ini, mesin siklus Atkinson dapat menekan konsumsi BBM, sekaligus menghasilkan tenaga dorong yang sama seperti mesin Otto. Katup intake yang terbuka lebih juga dapat mengurangi pumping loss yang biasa terjadi pada mesin Otto.
Sayangnya, demi efisiensi bahan bakar dan emisi lebih ramah lingkungan, mesin Atkinson harus sedikit performa mesin. Namun, hal ini bisa dikompensasi dengan sistem hybrid, yang mengombinasikan motor mesin bertenaga listrik dengan mesin siklus Atkinson untuk memberikan tenaga tambahan saat diperlukan.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Hybrid yang Banyak Dipakai Produsen Otomotif Indonesia
Di Indonesia, seluruh produk elektrifikasi Toyota telah menggunakan siklus Atkinson sebagai sumber tenaga utama kendaraan mereka. Salah satu contohnya adalah Innova Zenix Hybrid. Mobil ini dibekali dengan sistem hybrid bermesin empat silinder siklus Atkinson berkapasitas 1.987 cc.
Mesin berkode M20A-FXS tersebut bertenaga 150 dk dan torsi 187 Nm tanpa bantuan motor listrik. Namun berkat bantuan motor listrik bertenaga 111 dk dan torsi 206 Nm, sistem hybrid Innova Zenix ini mampu menghasilkan tenaga kombinasi hingga 183 dk.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR