"Kalau lebih dari itu pasti bobot mobil lebih berat. Paling dekat dampaknya kan jadi membebani tenaga mesin. Mobil seharusnya kenceng malah jadi gak kenceng," lanjut Andrew mengatakan.
Meski lebih berat, Andrew pun mengakui bahwa peredam berbahan aspal lebih baik namun peletakkannya penting untuk diperhitungkan.
Baca Juga: Layar Ekstra Dan Fitur Elektronik Bikin Toyota Fortuner Makin Berkelas
"Tapi memang untuk peredaman lebih kuat aspal, makanya untuk di beberapa area kita tetep menggunakan aspal seperti di sepatbor, karena itu kan semua pusat getarannya di situ," ucapnya lagi.
"Tapi buat yang di panel-panel seperti body panel, plafon, kita pakai butyl rubber dan aluminium. Karena tujuannya buat menolak panas juga," beber Andrew lebih jauh.
Dikesempatan lain datang penegasan juga dari Marketing Support Team PT Audio Plus Indonesia.
"Masalah peredam aspal itu lebih berat ketimbang aluminium atau butyl rubber," ujar Simon Dimas.
Namun ada sedikit perbedaan penekanan soal kualitas peredaman bahan aspal dan butyl rubber.
"Dengan bobot yang lebih berat performa memblokir suara bising mirip-mirip," ucapnya menegaskan.
Komponen peradam memiliki poin penting dalam memaksimalkan kekedapan kabin.
Lantaran menjadi lebih kedap berkat peredaman, nuansa kabin pun terasa sangat berbeda seperti mobil yang nilainya jauh lebih mahal.
Namun ada juga fungsi peredam lainnya, salah satunya digunakan sebagai komponen pendukung dalam modifikasi audio di mobil.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR