4. Yamaha Fazzio Hybrid-Connected: 51,6 km/L
Mesin Yamaha Fazzio Hybrid-Connected ini 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup berpendingin udara. Mesin baru ini konsumsi bensinnya cukup hemat.
Kombinasi antara mesin yang tak mudah “teriak” karena pakai roller berat serta punya tenaga tambahan dengan teknologi hybrid di kecepatan rendah, ternyata memang ampuh membuat mesin Fazzio ini jadi irit.
Apalagi ada fitur SSS (Stop & Start System) yang otomatis mematikan mesin jika berhenti lebih dari 5 detik. Rata-rata konsumsi bensinnya bisa tembus 51,6 km/liter! Irit banget kan!
3. Suzuki Avenis 125
Suzuki membekali Avenis 125 dengan mesin 1 silinder SOHC 2 katup berkapasitas bersih 124,3 cc dengan pendingin udara ber teknologi SEP (Suzuki Eco Performance).
Dari tarikan awal terasa betul responsifnya. Putar sedikit grip gas motor melaju tanpa usaha berarti. Tenaga di putaran bawah terasa padat, enak dibawa stop & go seperti dalam pengetesan kami. Lucunya tenaga di putaran tengah, di kecepatan 40-80 km/jam terasa bisa saja. Baru kemudian di atas terasa ngisi lagi.
Dalam pengetesan harian, hasilnya Avenis 125 dapat menempuh jarak hingga 51,9 km untuk setiap liter bensin yang dikonsumsi. Wow motor dari India ini irit banget ya!
2. TVS Callisto
Runner up ada motor dari India nih. Mesin yang diandalkan Callisto adalah 110 cc (109,7 cc) 4 langkah SOHC 2 katup berpendingin udara injeksi.
Mesin yang getarannya sangat halus ini punya tenaga dan torsi yang tergolong kecil. Tenaga puncaknya cuma 7,5 dk di putaran mesin 7.500 rpm, torsi 8 Nm di 5.500 rpm. Bandingkan dengan Honda BeAT, sama-sama 110 cc tapi tenaganya 8,9 dk.
Paling terasa efeknya adalah ketika berakselerasi, terasa pelan, apalagi dari 20 km/jam menuju 50 km/jam. Buat nanjak juga terasa ngos-ngosan.
Tapi, dalam pengetesan didapat angka rata-rata 52,7 km/liter! Sungguh mengejutkan! Itu lebih irit dari Honda BeAT yang dapat 51 km/liter. Kalem tapi irit.
1. All New Honda Scoopy
All New Scoopy pakai basis dari Honda Genio, dengan mesin eSP generasi terbaru, dan sasis eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang secara bobot lebih ringan.
Karakter mesin All New Scoopy yang turunan Genio dan juga dipakai di All New BeAT memang khas. Tarikan awal dari berhenti hingga 30 km/jam cukup responsif, namun kemudian untuk naik sampai 60 km/jam terasa lama. Malah di kisaran 50 km/jam ada sedikit vibrasi yang terasa di area dek dan jok.
Baru kemudian jika kecepatan dijaga di atas 60 km/jam hingga 80 km/jam maka terasa enteng lagi. Tapi kemudian lambat lagi jika diajak menyentuh angka 100 km/jam.
Karakter mesin yang seakan memaksa untuk selalu berkendara santai, karena mesin cenderung enggan berkitir tinggi, berkorelasi positif terhadap konsumsi bensin.
Irit banget sampai bikin takjub! Saat pengetesan All New Scoopy konsumsi bensin rata-ratanya masih tembus 55,7 km/liter!
Kebangetan kan iritnya? Padahal ngegasnya lebih banyak dibejek mentok, karena yang ngegas bukan tipe sabar. Kebayang kan kalau ngegasnya santai, yakin klaim PT Astra Honda Motor (AHM) sebesar 59 km/liter bisa dicapai bahkan terlampaui.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR