"Ia seorang yang sangat kuat. Seseorang yang bahkan diprediksi hampir 100 persen menangani balapan," jelasnya.
Alasan kedua adalah soal gaji besar yang harus pabrikan bayarkan ke pembalap asal Spanyol itu.
Marc Marquez yang sudah memiliki delapan gelar dunia, punya harga yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan rider-rider lain.
Nama sang pembalap memang sudah sangat mentereng dan bisa mendonkrak popularitas brand.
Namun ongkos gaji yang sangat besar bisa jadi penghalang.
Daripada merogoh kocek dalam untuk merekrut Marc Marquez, pabrikan rival tentu lebih memilih mengalokasikan anggaran untuk pengembangan motornya.
Jadi daripada pabrikan lainnya, Honda masih menjadi tempat ideal untuk kakak Alex Marquez tersebut.
"Kupikir kecelakaan-kecelakaan itu telah berefek padanya. Saat kau menyakiti diri sendiri, kenangan itu takkan mudah hilang," tambahnya.
"Kupikir dia tidak akan meninggalkan Honda. Seperti di Jerman, ia akan tetap berusaha dengan keras," jelas Reggiani.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR