Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hati-Hati Saat Memodifikasi Mesin Mobil, Salah-Salah Begini Dampaknya

Aditya Pradifta - Selasa, 4 Juli 2023 | 20:00 WIB
Contoh mesin mobil yang sudah mengalami modifikasi besar-besaran
Youtube/GridOto Modif
Contoh mesin mobil yang sudah mengalami modifikasi besar-besaran

GridOto.com - Hati-hati saat memodifikasi mesin mobil, salah-salah bisa begini dampaknya.

Dampak yang dimaksud dalam konteks ini adalah soal jangka pendek dan jangka panjang bila salah melakukan tahapan dalam memodifikasi mesin mobil. Paling parah bisa bikin silinder baret sampai piston meleleh.

Tahapan yang disarankan oleh pakar adalah melakukan upgrading engine hardware lebih dulu, setelah itu bisa melakukan remap ECU (Engine Control Unit) agar hasilnya optimal.

"Sebetulnya yang akan terjadi saat melakukan remap ECU lebih dulu baru ganti part modifikasi lain di mesin nantinya gak agak optimal peak performanya. Ternyata misalnya airflow yang dibutuhin mesin malah jadi enghak sesuai," ucap Odi, bos ORD Exhaust sekaligus tim R&D tim balap Supernova.

"Dan sebetulnya tetap akan ada peningkatan power tapi tidak sempurna. Pada akhirnya justru harus remap lagi. Gampangnya, hal teknis dulu baru elektrikalnya. Entah itu cuma ganti air filter, knalpot, atau kompomen lain di mesin," sambung Odi menegaskan.

Open air filter salah satu part modifikasi mesin yang populer digunakan
Aditya Pradifta/GridOto.com
Open air filter salah satu part modifikasi mesin yang populer digunakan

Baca Juga: Segini Biaya Remap ECU Toyota Kijang Innova Diesel, Bikin Makin Ngacir

Engine hardware yang dimaksud ialah part modifikasi mesin seperti open air filter, exhaust system, kabel grounding, busi racing, dan lain sebagainya.

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya yang membahas urutan remap dan pasang part modif bahwa salah urutan akan mengakibatkan inefisiensi performa mesin.

Dalam konteks jangka pendek memang hanya inefisiensi performa yang bisa dirasakan.

Namun inefisiensi ini bisa mempunyai resiko jangka panjang jika terus dibiarkan.

"Kita gak tahu berapa rasionya yang harus dinaik-turunkan persentasenya. Yang bisa mengakibatkan reach (campuran bahan bakar basah) atau juga lean (campuran bahan bakar kering). Nah lean itu dekat dengan potensi mesin gelitik," terang Odi.

Contoh mobil yang telah dimodifiaski mesinnya yakni Honda Brio garapan Supernova
Aditya Pradifta
Contoh mobil yang telah dimodifiaski mesinnya yakni Honda Brio garapan Supernova

Baca Juga: Simpel Tapi Part Ini Bikin Mesin Isuzu Panther GT Lebih Efisien

Dua keadaan ini adalah sebagai penanda bahwa kondisi mesin tidak optimal, jika reach artinya AFR (Air-Fuel Ratio) sekitar 1:11.

"Itu udah boros, hitam, ngebul, bau, dan gak enak tenaganya. Kalau lean itu sekitar 1:14 atau 1:15 ke atas AFR-nya. Padahal mobil itu masih menyimpan sekitar 10% lagi kalau AFR-nya ketemu di 1:13," jelasnya lagi.

Odi menjelaskan juga bahwa secara umum mesin mobil memiliki stoikiometri yang normalnya di angka 1:13.

Secara sederhana stoikiometri bisa diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

"Akibatnya jika terjadi reach itu bisa ngempos di rpm bawah. Busi gak mampu membakar dengan sempurna karena kebanyakan bensin. Kalau dibiarkan terlalu lama bahayanya bisa masuk carbon ke dalam mobil. Kalau ke mesin bisa bikin silinder jadi baret," terang Odi mendetail.

Sementara kondisi lean juga tidak kalah efek buruk jangka panjangnya. "Kalau terjadi lean akan lebih mudah dirasakan karena akan lebih cepat mencapai over heat dan mesin gelitik. Akibat terparahnya itu piston bisa meleleh karena bensin kurang, terjadi detonasi (mesin gelitik)," sambungnya menuntaskan.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Inilah Penyebab Ganti Gigi di Motor Sport Keras, Jadi Susah Masuk

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa