Bagi ibu hamil sebaiknya berkendara pada kecepatan rendah, agar ibu hamil dapat mengantisipasi bahaya sedini mungkin dan dapat menjaga kandungannya agar tidak terbentur sesuatu atau terkena goncangan.
Tidak kalah penting, perlunya menjaga jarak saat berkendara semaksimal mungkin.
Tujuannya menghindari potensi rem mendadak dan kehilangan keseimbangan karena akan ada indikasi berbenturan dengan perut si ibu hamil.
Perlengkapan berkendara harus aman dan sesuai
Perlengkapan berkendara seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan sarung tangan, sangat disarankan tetap digunakan saat berkendara.
Lebih soesifik lagi buat ibu hamil, disarankan berkendara tidak menggunakan baju hamil, namun tetap menggunakan celana panjang yang terbuat dari bahan katun tebal.
Pilih jalur berkendara yang tepat
Sangat direkomendasikan bagi ibu hamil untuk memilih jalur berkendara yang tidak terlalu ramai, tidak bergelombang, dan tidak berlubang.
Selain dapat berkendara dengan minim risiko, ibu hamil juga dapat menjaga kehamilannya agar tidak terlalu sering terkena guncangan akibat kondisi kontur jalan.
Baca Juga: Viral Video Ibu Hamil Ngidam Lamborghini Aventador, Endingnya Begini Sob
Usia Kehamilan
Usia kehamilan dibawah tiga bulan merupakan usia rawan karena janin masih belum kuat, dan sang ibu juga harus mengurangi kegiatan yang bisa mengeluarkan tenaga yang berlebihan.
Berkendara di usia kehamilan di bawah tiga bulan sangat tidak dianjurkan.
Sementara itu, jika usia kehamilan sudah di atas enam bulan sebenarnya juga tidak disarankan berkendara sendirian.
Meski secara medis usia kandungan sudah kuat, tapi perut ibu yang mulai membesar berisiko menggangu handling atau pengoperasian motor.
Selain hal di atas sebaiknya ibu hamil juga berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu apakah diperbolehkan berkendara atau tidak.
Tak cuma berkendara sendirian, saat ibu hamil berboncengan dengan suami, keluarga, bahkan ojek online, menurut Iqbal sebaiknya tetap membonceng dengan posisi menghadap depan.
Jangan lupa juga beritahukan ke pihak di luar keluarga, misalnya ojek online, tentang kondisi kehamilan, sehingga driver bisa lebih berhati-hati.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR