Selain itu, konsep tersebut juga diusulkan untuk menindaklanjuti pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta agar ujian praktik SIM dievaluasi.
Alfian mengatakan, dalam konsep uji praktik SIM C terbaru tersebut telah dilakukan sinkronisasi antara materi yang ada di ujian teori dengan apa yang diujikan dalam uji praktik.
"Nah, akhirnya kita melihat ternyata dari faktor manusia itu kecendrungannya si pengendara kurang kosenterasi (ceroboh) dalam berkendara, kedua tidak bisa menjaga jarak, ketiga sering mengabaikan rambu dan marka jalan, setelah kita lakukan survei bersama BPS apa si yang menyebabkan korelasinya ternyata mereka gagal diangka 8 dan zig-zag," sambungnya.
Ia juga memastikan tidak ada zigzag dan angka 8 dalam konsep uji praktik pembuatan SIM C yang tengah diusulkan tersebut.
"Sehingga kita mebuatkan konsep yang pertama bagaimana nembuat ujian keseimbangan dalam berbelok dan juga ujian rem reaksi. Itulah yang kita buat satu rangkain," paparnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR