"Tidak sering, tapi kadang kami berselisih paham. Yang terakhir adalah soal de Vries," kata Marko dalam podcast F1, dilansir GridOto.com dari GPFans.net.
"Sebenarnya itu adalah tim AlphaTauri, tapi kami ini keluarga besar dan punya opini sendiri-sendiri. Ia (Horner) tidak suka dengan de Vries. Tapi kini tampaknya pendapat Horner benar," sesal Marko.
Saat ini de Vries masih belum meraih poin untuk tim yang dibelanya di F1 2023.
Ia masih kalah jauh dari rekan setimnya, Yuki Tsunoda, yang mampu bertarung demi poin dalam banyak kesempatan.
Kini petinggi Red Bull masih memberikan kesempatan beberapa balapan ke depan untuk pembalap 28 tahun tersebut.
Jika dalam beberapa balapan ke depan penampilannya belum juga membaik, maka de Vries bisa saja digantikan oleh pembalap lain, salah satunya Daniel Ricciardo.
"Dulu Franz sempat ingin Mick Schumacher, tapi ia pembalap akademi Ferrari sepanjang kariernya, dan ia sudah di F1," sambungnya.
"AlphaTauri adalah tim junior, de Vries terlihat lebih bagus dari Schumacher dalam satu race, sukses di Monza, jadi ia rasanya cocok dengan filosofi tim junior kami," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | gpfans.com |
KOMENTAR