Baca Juga: Pakai Basis Himalayan, Royal Enfield Scram 411 Meluncur di IIMS 2023
Demikian pula suspensi tunggal belakang yang jarak mainnya 180 mm, empuk sehingga menjamin pinggang enggak gampang sakit ketika lewat jalan tak mulus.
Bannya dengan tapak semi dual purpose berukuran 100/90-19 dan 120/90-17 menunjang kenyamanan di segala medan.
Menikung lebih pede dibanding Himalayan yang ban depannya ring 21 dan lebih ramping.
Ketika ketemu jalan gravel atau off-road ringan gripnya masih bisa diandalkan, asalkan jangan off-road berat, pastinya akan mudah slip.
PERFORMA
Scram 411 mengandalkan mesin berkode LS410 alias long stroke 411 cc.
Spek mesin LS410 ini sebenarnya biasa saja, 4 langkah SOHC 2 katup berpendingin udara dan oil cooler, untungnya sudah injeksi.
Teradapat oil cooler yang diandalkan masih model pasif, artinya pendinginan cuma dibantu embusan udara, bukan yang dikasih kipas seperti di Suzuki V-Strom 250SX.
Dapur pacu berkarakter overstroke dengan ukuran bore x stroke 78 mm x 86 mm ini menghasilkan tenaga maksimal yang tergolong kecil untuk sebuah mesin 411 cc, hanya 24,3 dk di putaran mesin 6.500 rpm.
Namun, torsinya besar khas mesin langkah piston panjang, maksimalnya 32 Nm di kitiran 4.250 rpm, tenaga tersalur ke roda belakang lewat transmisi manual 5 percepatan.
Karakternya khas mesin overstroke, torsinya kuat di putaran bawah sampai menengah, kemudian ketika digas naiknya putaran mesin perlahan, jadi harus diurut bukan langsung dientak.
Efek positifnya sangat pas untuk turing santai dan terasa enteng saja saat ketemu tanjakan curam.
Mesin generasi baru ini minim getaran, karena dilengkapi balancer di kruk asnya.
Namun, khas mesin langkah piston panjang satu silinder, di putaran atas tetap muncul getaran yang terasa di setang dan area tangki, apalagi saat jelang kena limiter.
Getaran tersebut jarang terasa karena dengan torsi melimpah di putaran rendah, untuk berkendara harian atau turing santai enggak perlu main putaran tinggi.
Akselerasi Scram 411 terbilang biasa saja dan masih kalah dari motor adventure ringan Jepang.
Contohnya untuk mencapai 100 km/jam dari diam Scram 411 perlu waktu 11,39 detik, sementara Suzuki V-Strom 250SX cuma 8,89 detik.
Berikutnya untuk jarak 0-402 meter Scram 411 mencatatkan waktu 17,66 detik, sedang V-Strom hanya 16,42 detik.
Top speed di spidometer mentok di 130 km/jam, kalau di Racebox tercatat 120,4 km/jam.
Scram 411 lebih pas jadi motor buat harian atau turing yang santai.
KONSUMSI BENSIN
Dipakai untuk aktivitas sehari-hari di kawasan Jakarta dan Tangerang Selatan serta turing ke daerah Puncak 2, Bogor, Jawa Barat, Scram 411 mencatat konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 27,1 km/liter.
Tentunya angka yang terbilang irit untuk sebuah motor bermesin 411 cc, sebagai perbandingan V-Strom 250SX yang mesinnya hanya 250 cc rata-ratanya sekitar 31 km/liter.
Pengukuran pakai metode full to full menggunakan bensin dengan kadar oktan 92.
Tester berpostur 173 cm 65 kg berkarakter agresif, kalau lebih kalem tentu bisa lebih irit.
Data tes:
0-60 km/jam: 3,81 detik
0-100 km/jam: 11,39 detik
0-201 m: 10,79 detik (@98,5 km/jam)
0-402 m: 17,66 detik (@111,2 km/jam)
Top speed spidometer: 130 km/jam
Top speed Racebox: 120,4 km/jam
Konsumsi bensin: 27,1 km/liter
Data spesifikasi:
Tipe Mesin: 4 langkah, 2 katup SOHC, pendingin udara dan oli
Susunan silinder: tunggal
Diameter x langkah: 78 x 86 m
Perbandingan kompresi: 9,5:1
Volume silinder: 411 cc
Daya maksimum: 24,3 dk @ 6.500 rpm
Torsi maksimum: 32 Nm @ 4.250 rpm
Sistem starter: electric
Sistem pelumasan: Wet sump
Sistem bahan bakar: Electronic Fuel Injection
Tipe kopling: Wet Multi-plate
Tipe transmisi: Manual 5 speed
Standar emisi: Euro 4
P x L x T: 2.210 x 840 x 1.165 mm
Jarak sumbu roda: 1.455 mm
Jarak terendah: 200 mm
Tinggi jok: 795 mm
Bobot: 194 kg (Basah)
Kapasitas tangki bensin: 15 L
Tipe rangka: Half-duplex split cradle frame
Suspensi depan: teleskopik 41 mm 190 mm travel
Suspensi belakang: Monoshock with linkage 180 mm travel
Ban depan : 100/90-19 57S (Tube Type)
Ban belakang : 120/90-17 64S (Tube Type)
Rem depan: Single disc 300 mm 2 piston floating caliper ABS
Rem belakang: Single disc 240 mm 1 piston floating caliper ABS
Sistem pengapian: Electronic ECU
Baca Juga: Angkat Budaya Indonesia, Royal Enfield Rilis Dokumenter Tentang Keris Bali di YouTube
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR