"Percobaan kedua ini ternyata bisa mengurangi jarak menggelindingnya bus sampai setengahnya dari percobaan pertama," bebernya.
Masuk ke percobaan ketiga, bus kembali dijalankan hingga kecepatan yang sama dengan sebelumnya. Lalu saat masuk titik pengereman, Anthony langsung menarik tuas rem tangan hingga menyebabkan roda belakang bus mengunci.
"Dilihat dari bekas gesekan ban di tanah, ternyata jaraknya dekat sekali dari titik pengereman," katanya.
Terakhir di percobaan keempat, saat bus sudah melaju 20 km/jam dan mencapai titik pengereman, pengemudi langsung menginjak pedal rem.
Percobaan terakhir ini dilakukan sebagai simulasi rem bus yang masih normal, dan sebagai pembanding dari tiga percobaan sebelumnya.
"Saat injak pedal rem di titik pengereman, kira-kira sampai setengah bodi, bus ini sudah berhenti, artinya dengan posisi rem aktif, bus cuma butuh jarak 6 meter dari kecepatan 20 km/jam untuk berhenti," ujar Anthony.
Jadi hasil dari percobaan ini, jika bus mengalami rem blong di permukaan yang rata, pengereman menggunakan handbrake lebih ampuh untuk membuat bus berhenti dengan cepat.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | YouTube Sumber Alam ID |
KOMENTAR