"Oleh karena itu, menurut saya, karena kami memiliki pengalaman dalam mengurus acara internasional, kami siap untuk bekerja sama," tutur Zul lagi.
"Ini bukan hanya tanggung jawab ITDC dan MGPA saja, tetapi serahkan kepada daerah. Sebagai daerah, kami menyatakan kesiapan kami, karena sayang jika acara ini sebagus ini tapi tidak dapat dijalankan," bebernya.
Selaku BUMN, Zul menekankan bahwa ITDC dan MGPA harus lebih serius dalam mengelola acara tersebut agar tidak selalu bergantung pada suntikan modal dari APBN.
"Mereka tidak boleh mengelolanya seperti ini, hanya ingin mendapatkan modal dari negara setiap kali mengalami kerugian. Mereka mudah saja," tutur Gubernur NTB ini.
"Jika mereka mengatakan mengalami kerugian, tinggal meminta injeksi modal dari APBN, tetapi itu tidak benar. Mereka mendapatkan gaji yang tinggi tetapi kinerjanya seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama holding BUMN pariwisata InJourney, Dony Oskaria mengatakan bahwa gelaran WSBK Mandalika membuat penyelenggara mengalami kerugian hingga Rp 100 miliar.
"Ajang WSBK ini tidak menarik crowd dan tidak menarik juga dari pihak sponsorship, ini berdampak pada kerugian hingga Rp 100 miliar," ujar Dony dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (14/6/2023).
Untuk menghilangkan seri WSBK Mandalika ini, pihaknya akan mencoba melakukan negosiasi, agar nantinya tidak ada pengeluaran biaya untuk event tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gubernur NTB Siap Ambil Alih Event WSBK jika MGPA Tak Sanggup
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR