Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bikin Jangkung Suzuki Jimny dan Katana, Begini Cara Menghitungnya

Aditya Pradifta - Senin, 5 Juni 2023 | 12:00 WIB
Modifikasi Suzuki Katana tampil jangkung dibikin oleh MMC 4x4
Aditya Pradifta
Modifikasi Suzuki Katana tampil jangkung dibikin oleh MMC 4x4

"Kita tidak bisa langsung bikin kaki-kakinya, itu baru bisa dikerjain setelah matang konsep bodi. Biar bobot atas terhitung maksimal," buka pria yang akrab disapa Dennis ini.

Jadi jika dirinci lebih jauh, tak hanya soal sasis dan bodi, tapi juga perhitungan pada bobot mesin bahkan sampai ke interior.

Sprung weight dan unsprung weight harus diukur dengan matang
Aditya Pradifta
Sprung weight dan unsprung weight harus diukur dengan matang

Baca Juga: Asik Bener! Katana Jadi Hadiah Ultah Plus Dimodif Jadi Jimny JA11

Ambil contoh pada eksterior pemasangan part seperti bumper, winch, foot step, ban belakang, roof rack, roll bar, dan sebagainya juga wajib masuk hitungan.

"Spring weight ini penting, berat yang ditanggung per dan sokbreker dan bobot dibanding dengan (bobot) atasnya," terang Dennis menekankan.

Lantas setelah semua bobot maksimal telah dikalkulasi, kini tinggal menghitung kekuatan kaki-kaki yang harus dibuat.

"Contoh kita mau off-road, misal aja untuk crawling dengan tekukan-tekukan banyak berarti kita kan butuh travel suspensi yang banyak. Nah suspensi yang travelnya banyak itu didapat dari mana, dari kelenturan," ungkapnya menjabarkan.

Tentu perlu diperhatikan batas toleransi yang bisa ditanggung suspensi lentur tersebut karena jika melampaui kapasitas akan menghasilkan efek keras.

Contoh modifikasi kaki-kaki Jimny Sierra untuk off-road ringan
Aditya Pradifta
Contoh modifikasi kaki-kaki Jimny Sierra untuk off-road ringan

Baca Juga: Kepepet Off-road, Pajero Sport Dakar 2013 Kena Garap Kaki-Kaki Gahar

"Ya gak bisa heavy duty gitu dengan set up begitu. Ya hasilnya gak akan dapat fleksibilitas, malah jadi kaku mobilnya. Kalau mau fleksibel suspensinya yaudah harus ada yang dikorbanin, barang bawaan gak bisa banyak-banyak," tegas Dennis.

Solusinya jika ingin membawa banyak barang tentu saja harus setting ulang suspensi.

"Pasti ada resiko lain yang harus ditanggung, kalau dalam keadaan kosong ya jangan berharap fleksibel, pasti kaku, kan set up keras," sambungnya memperjelas.

Pertimbangan lain yang lebih penting yakni travel dan full collapse dari per dan sokbreker.

"Kalau misalnya ditekan nih per dan ternyata full collapse-nya sampai 30 cm, berarti mesti cari sokbreker itu yang full collapse-nya antara 28-29 cm. Mesti ada gap supaya pas amblas begitu gak kehentak, gak mentok," jelasnya lagi.

"Paling enak tuh dibikin main, per-nya sudah habis tapi sok-nya belum. Idealnya sih untuk sokbreker ada jarak sebelum mentok, sekitar 1 inci di bawah dan 1 inci di atas," pungkas Dennis.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa