GridOto.com - Bukan hanya Aprilia RS 660 yang kami coba performanya di Mandalika International Circuit pada Aprilia Track Day 2023 yang lalu (23/5/2023), tapi ada juga Aprilia Tuono 660 yang siap dijajal.
Secara konsep, Tuono 660 memang didedikasikan untuk rider yang ingin berkendara lebih santai khas sport tourer.
Tapi tetap merasakan sensasi mesin ala sportbike full fairing, karena secara spesifikasi mesin dan klaim power dan torsinya masih sama persis dengan RS 660.
Secara tampilan terlihat beda dengan setang pipa yang lebar dan aplikasi fairing yang lebih mungil.
Mesin jadi terekspos dan windscreen lebih kecil agar tidak tertabrak setang saat belok patah.
Untuk buritan ternyata sama persis, tak ada perubahan desain jika dibandingkan dengan Aprila RS 660.
HARGA LEBIH MURAH Rp 20 JUTA!
Harganya, Tuono 660 memang dijual lebih murah Rp 20 juta dari RS 660, yaitu dijual Rp 610 juta on the road Jakarta.
Baca Juga: Gas Pol Aprilia RS 660 di Sirkuit Mandalika, Bobot Seringan ZX-25RR Tapi Tenaganya Lebih Ganas
Tentunya hal ini membuat ada beberapa fitur yang harus disunat, seperti absennya fitur ABS cornering. Rem di motor ini menggunakan ABS konvensional.
Selain itu, suspensi depannya berbeda. Fitur adjustable tak selengkap RS 660, hanya preload dan rebound yang bisa diatur ulang.
Satu lagi yang absen adalah quickshifter up and down. Sedang fitur dan teknologi lainnya sama saja.
POSISI RIDING JAUH BERBEDA
Lalu bagaimana impresi berkendaranya, ternyata yang paling berbeda hanya pada riding position-nya yang lebih tegak meski punggung masih condong ke depan.
Posisi berkendara seperti ini tergolong sigap dengan dada terbuka dan pandangan lebih luas ke depan.
Rasanya akan lebih nyaman untuk jalan perkotaan ketimbang ngebut di sirkuit seperti ini.
Baca Juga: Dikawal Fitur Canggih, Aprilia RS660 dan Tuono 660 Gampang Saja Diseting Khusus Sirkuit
Pasalnya ketika speedometer sudah menunjukan angka di atas 150 km/jam, kepala hingga bahu terasa heboh dihempas angin yang cukup kuat di sirkuit Mandalika.
Harus mampu menggenggam setang lebih kuat agar tak terhempas dan tetap bisa mempertahankan racing line.
Sedang posisi footstep pijakan kaki dan jok sama persis dengan RS 600. Joknya empuk dan panjang, tinggi ke tanah 820 mm. Sedang footstepnya terasa nangkring khas motor sport.
MESIN RESPONSIF
Mesinnya, sebenarnya sama saja kalau dibandingkan dengan Aprilia RS 660 yang full fairing. Dapur pacu berjuluk Aprilia Forward-Facing Parallel Twin jadi andalan.
Mesin ini diambil dari dua silinder sisi depan mesin superbike Aprilia RSV4.
Memiliki diameter piston 81 mm layaknya mesin MotoGP dan didesain dengan firing order 270°, membuat suaranya terdengar bergemuruh.
Tenaga maksimalnya mencapai 100 dk di 10.500 rpm dengan torsi maksimum 67 Nm pada 8.500 rpm.
Baca Juga: Seru! RS 660 dan Tuono 660 Jadi Bintang Aprilia Track Day Mandalika
Dan yang asyik dari karakternya adalah, sejak 4.000 rpm respon torsinya sudah terasa kuat.
Apalagi jika sudah menyentuh 7.000 sampai ke limiter di kisaran 11.500 rpm, dorongan tenaganya sangat menyenangkan.
Dengan karakter yang kuat di putaran bawah tak perlu repot-repot gantung rpm setiap keluar tikungan.
Tuono 660 juga didukung dengan perangkat elektronik canggih A-PRC atau Aprilia Performance Ride Control.
Makanya ketika turun ke trek dan riding mode dipilih ‘Race’, panel indikatornya juga langsung berubah. Menampilkan lap timing dan takometer dengan ukuran cukup besar sebagai point of view.
Sedang setingan mesinnya ada ‘time attack’ dan ‘challenge’. Pada challenge, sudah terprogram fix dari Aprilia.
Sedang pada time attack, semua setingan bisa diatur. Dari engine map, engine brake, traction control hingga wheelie control bisa diatur ulang.
Sayangnya karena tidak ada quick shifter, pindah gigi tidak semulus Aprilia RS 660 khususnya saat downshift, meski tuas presneling tetap terasa empuk.
BOBOT RINGAN
Salah satu keunggulan Tuono 660 adalah bobotnya yang cuma 183 kg saja, itu cuma lebih berat 1 kg saja dari berat isi Kawasaki Ninja ZX-25RR yang 182 kg.
Rangka aluminium yang didesain ringkas jadi penyumbang bobotnya makin ringan. Rangka ini hanya dari komstir sampai ke engine mounting belakang bagian atas.
Sedang dudukan untuk swing arm aluminiumnya, suspensi belakang dan subframe menempel langsung di crank case mesin.
Efeknya, feeling mengendarai motor ini adalah sangat ringan! Berpindah arah terasa mudah.
Apalagi didukung suspensi yang sudah diseting sedikit lebih keras khusus gas pol di Mandalika. Suspensi depan dan belakang Tuono 660 dari KYB. Yang depan tipe upside down berdiameter as 41 mm.
Sedang rem cakramnya, terasa empuk dan pakem karena sudah dibekali master dan kaliper Brembo.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR