GridOto.com - Ini adalah jagoan Aprilia untuk bertarung di kelas middleweight, kelas yang sedang ramai di Eropa, Aprilia RS 660!
Kesempatan menggeber motor ini di Aprilia Track Day 2023, Sabtu 21 Mei 2023 yang lalu di Mandalika International Circuit tak kami sia-siakan.
Apalagi melihat tampang sangar double layer fairing-nya jadi makin sangar ketika disulap ala track day. Jadi enggak sabar untuk gas pol!
Sesuai aturan sirkuit Mandalika, perangkat lalu lintas seperti spion, pelat nomor, sepatbor belakang dan sein dilepas.
Headlamp juga ditutup lakban hitam agar ketika terjadi accident, pecahan kaca tidak memperlambat proses evakuasi.
Oke langsung duduk di atas joknya. Tinggi alas duduk ini 820 mm dan punya karakter busa yang sangat empuk.
Setangnya tak terlalu merunduk, tapi juga tak terlalu tinggi, ada di tengah-tengah antara moge supersport dan sport turing.
Jarak antara setang dan jok juga tak terlalu jauh membuatnya nyaman dalam jangkauan. Sedang footstep-nya, lumayan nangkring, sudah cukup racy buat cornering.
Baca Juga: Seru! RS 660 dan Tuono 660 Jadi Bintang Aprilia Track Day Mandalika
Yang paling menarik dari Aprilia RS 660 adalah bobotnya, cuma 183 kg saja!
Padahal menggendong mesin 660 cc. Itu cuma lebih berat 1 kg saja dari berat isi Kawasaki Ninja ZX-25RR yang 182 kg.
Penggunaan rangka aluminium yang didesain sangat ringkas jadi salah satu penyebab. Rangka ini hanya dari komstir sampai ke engine mounting belakang bagian atas.
Sedang dudukan untuk swing arm aluminiumnya, suspensi belakang dan subframe menempel langsung di crank case mesin. Di motor ini mesin memang menjadi bagian dari rangka.
Makanya tak heran jika feeling awal mengendarai motor ini adalah sangat ringan!
Ditekuk-tekuk pun mudah sekali, berpindah arah terasa mudah. Apalagi didukung suspensi yang punya setelan lengkap.
Suspensi depan dan belakang RS 660 dari KYB. Yang depan tipe upside down berdiameter as 41 mm.
Khusus di Mandalika, suspensi bawaan pabriknya sudah diseting sedikit agak keras, karakter rebound dan compression-nya pun dibuat agak lambat, efeknya traksi kedua roda makin mengigit.
MESIN GALAK DARI PUTARAN RENDAH
Hal menyenangkan lainnya dari motor ini adalah karakter torsi dan tenaganya yang besar sejak di putaran rendah.
Tentunya berkat mesin yang berjuluk Aprilia Forward-Facing Parallel Twin, mesin yang diambil dari dua silinder sisi depan mesin superbike Aprilia RSV4.
Mesin ini memiliki diameter piston 81 mm layaknya mesin MotoGP dan didesain dengan firing order 270°, membuat suaranya terdengar bergemuruh.
Apalagi ditambah dengan suara ngorok dari box filter udaranya membuat raungan mesinnya makin sangar. Sedang knalpot standarnya malah adem, maklum sudah lolos standarisasi emisi Euro 5.
Power puncaknya mencapai 100 dk di 10.500 rpm dengan torsi maksimum 67 Nm pada 8.500 rpm.
Sejak 4.000 rpm respon torsinya sudah terasa kuat, sedang range paling asyik untuk mendapatkan dorongan tenaga ada di 7.000 sampai ke limiter di kisaran 11.500 rpm.
Efek baik karakter seperti ini adalah tak perlu repot-repot gantung rpm setiap keluar tikungan, karena tiap buka gas tenaganya langsung melimpah. Asyik banget! Harusnya karakter seperti akan sangat cocok untuk penggunaan harian.
Oiya dengan motor ini, mudah saja mencapai 200 km/jam lebih dengan gigi 5 di trek lurus depan pit area sirkuit Mandalika.
Karakter yang responsif ini tentu saja ada hubungannya dengan perangkat elektronik canggih A-PRC atau Aprilia Performance Ride Control yang didukung sensor 6 axis IMU Electronics.
Isinya ada Aprilia Engine Map, Aprilia Engine Brake, Anti-locking Braking System, Aprilia Traction Control, Aprilia Wheelie Control, Aprilia Quick Shift dan Aprilia Cruise Control.
Khusus untuk ngebut di sirkuit, dipilih riding mode ‘Race’. Di mode ini yang paling jelas berubah adalah panel indikatornya langsung menampilkan lap timing dan takometer dengan ukuran cukup besar sebagai point of view. Sedang setingan mesinnya ada ‘time attack’ dan ‘challenge’.
Pada challenge, sudah terprogram fix dari Aprilia, sedang pada time attack, setingan bisa diatur.
Dari engine map, engine brake, traction control hingga wheelie control dan sensitivitas rem ABS-nya bisa diatur ulang.
Quick shifter pada motor ini bisa dibilang istimewa, saat memasukan gigi congkel di rpm berapapun tapi perlu tarik kopling dan tetap terasa empuk.
Tapi harus benar-benar mantap ya, jangan setengah-setengah, yang ada perpindahannya giginya malah jadi menghentak.
Saat turun gigi pun sama, tuas presneling terasa empuk saat diinjak, diiringi dengan autoblipper-nya aktif ketika engine brake terasa terlalu keras, tentunya membuat handling saat masuk tikungan lebih mulus.
Satu lagi catatan ada di rem cakramnya, bukan hanya pakem karena sudah dibekali master dan kaliper Brembo.
Tapi juga punya fitur cornering ABS yang bikin pede ketika ngerem tipis-tipis di dalam tikungan, tidak khawatir roda terkunci yang membuat kehilangan traksi.
Mantab banget!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR