Satu aspek yang disorot PetruX adalah soal tuntutan kejuaraan ke pembalap, yang mana MotoGP punya tuntutan lebih besar.
"Di WorldSBK ada tiga balapan, dua di hari Minggu rasanya seperti balapan MotoGP sih," kata mantan pembalap tim pabrikan Ducati di MotoGP ini, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Selain itu, balapan utama MotoGP juga lebih lama dibandingkan WorldSBK.
"Tapi balapan Superbike hanya 35 menit, MotoGP sekitar tujuh atau delapan menit lebih lama. Rasanya tak banyak, tapi akan banyak karena kau sudah balapan selama 35 menit lamanya," ujar rider Italia ini.
"Waktu hampir 10 menit itu rasanya sangat berat. Balapan sprint MotoGP sangat oke bagiku, tapi balapan panjang di Le Mans kemarin jauh lebih sulit," tegasnya.
Beda dengan Superbike yang kecepatannya akan konsisten selama 35 menit, lima menit terakhir balapan MotoGP akan terasa sangat menegangkan.
Jadi pembalap WorldSBK akan merasakan perbedaan besar, jika mendapat kesempatan mencoba balapan MotoGP.
"Ban Superbike tidak terdegradasi sehingga bisa menekan selama balapan. Sedangkan MotoGP lebih sulit dan lebih panjang, dan ritmenya sangat tinggi," sambungnya.
Kendati demikian, Petrucci menilai perbandingkan soal ban tidak bisa apple to apple.
WorldSBK memakai ban Pirelli sedangkan MotoGP memakai Michelin, di mana karakternya masing-masing sangat berbeda.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR