GridOto.com - Sepanjang 26 tahun karier balapnya di MotoGP, Valentino Rossi telah melewati banyak sekali pertarungan melawan berbagai pembalap.
Valentino Rossi pernah bertarung dan mengalahkan para seniornya, hingga bertemu pembalap yang bahkan secara usia sudah pantas menjadi putranya.
Dari ratusan pembalap yang pernah menjadi rival, beberapa di antaranya punya cerita persaingan yang panas dan membekas.
The Doctor pun menyebutkan ada tiga pensiunan MotoGP, yang menurutnya sebagai lawan paling berat.
"Aku akan mengatakan Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan Max Biaggi," ujar Rossi, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
Dari ketiganya, bos VR46 Racing Team tersebut mengungkap bahwa rivalitas dari ketiga pembalap tersebut punya cerita uniknya masing-masing.
"Pertarungan melawan Biaggi sudah keras sejak awal karena kami tak pernah saling menyukai," sambungnya.
"Aku datang, sebagai pemuda bodoh, aku mulai membuatnya kesal. Kami bertarung di GP 500 edisi terakhir dan itu sangat indah," jelasnya.
Permusuhan Rossi dan Biaggi kala itu sangat panas, bahkan keduanya kerap perang sorot mata satu sama lain di depan kamera.
Baca Juga: Paling Agresif dalam Aerodinamika, Aprilia Sepakat MotoGP Dibikin Lebih Lambat
"Rivalitas dengan Stoner dan Lorenzo agak berbeda. Karena saat melawan Biaggi aku pemuda yang harus mengalahkan orang tua," lanjut sang legenda.
"Sedangkan dengan mereka aku jadi orang tuanya, dan mereka yang mencoba mengalahkanku," tegas juara dunia sembilan kali ini.
Secara skill, Rossifumi menilai dua juniornya tersebut lebih kuat dari Biaggi.
"Itu memang seperti sebuah evolusi, evolusi pembalap. Semakin muda pembalap, semakin kuat. Jadi setelah itu semua menjadi sulit," ungkap pria 44 tahun itu.
Uniknya, ada satu nama yang tampak sengaja tidak disebut oleh pria asal Italia ini.
Sosok tersebut adalah Marc Marquez, yang bisa dikatakan menjadi musuh terakhir Valentino Rossi di MotoGP.
Tampaknya dendam Rossi ke Marquez soal beberapa kejadian termasuk Sepang Clash 2015, masih membekas hingga sekarang.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR