"Rivalitas dengan Stoner dan Lorenzo agak berbeda. Karena saat melawan Biaggi aku pemuda yang harus mengalahkan orang tua," lanjut sang legenda.
"Sedangkan dengan mereka aku jadi orang tuanya, dan mereka yang mencoba mengalahkanku," tegas juara dunia sembilan kali ini.
Secara skill, Rossifumi menilai dua juniornya tersebut lebih kuat dari Biaggi.
"Itu memang seperti sebuah evolusi, evolusi pembalap. Semakin muda pembalap, semakin kuat. Jadi setelah itu semua menjadi sulit," ungkap pria 44 tahun itu.
Uniknya, ada satu nama yang tampak sengaja tidak disebut oleh pria asal Italia ini.
Sosok tersebut adalah Marc Marquez, yang bisa dikatakan menjadi musuh terakhir Valentino Rossi di MotoGP.
Tampaknya dendam Rossi ke Marquez soal beberapa kejadian termasuk Sepang Clash 2015, masih membekas hingga sekarang.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR