Gridoto - Naik Kawasaki KLX150SM secara garis besar identik dengan saudaranya yang versi trail.
Ciri khasnya motornya tinggi dengan jok cenderung rata dan ramping, serta setang yang terasa dekat dan lebar ketika diraih, lalu jarak pijakan kaki ke jok jauh.
Nyaman dan sigap buat harian! Namun, tentu tetap ada perbedaan nih sob.
Versi supermoto tinggi joknya di tengah-tengah antara versi S dan KLX150 yang biasa atau SE, yaitu 840 mm.
Kalau KLX150 S tinggi joknya 830 mm, sedangkan KLX150 865 mm.
Efeknya untuk yang postur tubuhnya kisaran 165-170 cm, duduk di atas jok KLX150SM terasa masih bersahabat.
Ketika kedua kaki turun masih bisa menapak sempurna, enggak jinjit seperti di KLX150.
Tuh kan masih ramah buat postur mayoritas penduduk Indonesia!
Perbedaan besar berikutnya adalah dari karakter suspensi depan.
Baca Juga: Punya Postur Bersahabat, Begini Asyiknya Naik Kawasaki KLX150 S
Sok depan pakai upside down 35 mm dengan jarak main 175 mm, atau lebih panjang 10 mm dari D-Tracker 150.
Jika dibanding dengan saudaranya, ternyata suspensi depan KLX150SM ini jadi yang paling kaku.
Tentunya agar sesuai dengan konsep motornya, yang bakalan lebih banyak main di jalan aspal dengan sedikit selingan off-road ringan atau paling gravel.
Tapi, sekakunya suspensi supermoto tentu tetap lebih empuk dari motor batangan biasa.
Memang kalau melindas jalan yang keritingnya cuma sedikit seakan enggak main.
Tapi kalau ketemu lubang dalam atau polisi tidur, tentunya akan bekerja meredam dengan baik.
Dan karena jarak main lebih panjang, jadi tak mudah mentok atau bottoming.
Efek positifnya kenyamanannya masih dapat, tapi buat bermanuver kencang di tikungan yang mulus maupun yang bergelombang membuat motor tetap terasa stabil, enggak ada lendutan seperti dirasakan di versi trail.
Baca Juga: Bye-Bye D-Tracker 150! Penggantinya KLX150SM Punya Desain Lebih Sporty dan Proporsional
Rasa itu tentu selain dari karakter suspensi, juga dari roda yang digunakan.
KLX150SM tentunya pakai ban aspal ring 17 inci di kedua sisi, yang memberikan grip serta kestabilan lebih baik dibanding versi trail yang pakai ban dual purpose.
Ban dual purpose versi trail jika dipakai di jalan raya terasa ada lendutan yang memberikan rasa motor agak goyang.
Sementara untuk suspensi belakang jika dirasakan karakter redamannya identik dengan yang versi trail, empuk!
Jadi kalau naik motor ini ketemu lubang atau polisi tidur, bisa libas saja tanpa perlu mengerem. Enggak perlu takut jeduk atau terpental!
Makanya untuk berkendara di daerah pinggiran yang kondisi jalan aspalnya belum sepenuhnya mulus, cocok banget kalau naik KLX150SM.
Handling pun sangat mendukung untuk penggunaan harian, karena tergolong lincah dan nurut.
Lincah salah satunya ditunjang sudut belok setang yang besar, sehingga radius putarnya kecil, buat selap-selip di kemacetan gampang.
Catatannya hanya hand cover-nya lebar, jadi harus hati-hati, gampang mentok spion mobil.
Nurut dan gampang dikendalikan salah satunya karena bobot hanya 120 kg (versi SE), jadi enggak sulit mengajaknya berganti arah secara mendadak.
Catatan lainnya dari sisi kenyamanan adalah saat duduk.
Meski busanya empuk dan cukup tebal, namun karena ramping membuat pantat terasa pedas khususnya kalau berkendara lebih dari 1 jam.
Selanjutnya kita bakal bahas performa dari supermoto andalan Kawasaki ini!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR