Penghinaan tersebut dilakukan pada balapan F1 Jepang 2015 di Sirkuit Suzuka, yang menjadi kandang Honda.
Lewat radio team, Alonso yang marah-marah menyebut mesin buatan Jepang tersebut sebagai mesin GP2.
Kata-kata itu sebagai ungkapan soal betapa lambatnya mesin Honda kala itu, yang setara dengan mesin GP2 (sekarang Formula 2).
Hinaan itu tentu membuat orang-orang Jepang naik pitam dan menyimpan dendam, tapi tak bisa melakukan apa-apa saat itu.
Mereka baru bisa menjawab hinaan tersebut, ketika mulai bisa menang balapan bersama Max Verstappen dan Red Bull di 2019.
Di balapan Indy 500 tahun 2020 lalu, Honda pernah memakai hak veto untuk membalas dendam ke sang pembalap.
Honda yang memasok mesin ke tim Andretti, secara khusus membatalkan rencana Alonso tampil balapan bersama tim Amerika Serikat tersebut.
Kalau pada musim 2026 mendatang, apakah dua pihak tersebut akan bersatu kembali?
Sepertinya tidak, karena ada rumor menyebut mantan pembalap Renault ini akan pensiun dalam dua tahun ke depan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR