"Harus dilepas dan ditutup, antisipasi ketika ada kecelakaan, kaca dari spion dan lampu tidak pecah dan berhamburan di tengah sirkuit," jelas Danny Pribadi, dari tim Motorsport Mandalika International Circuit.
"Hal itu akan membuat proses evakuasi menjadi lebih lama, yang rugi kan kalian juga, harus lama menunggu bersih-bersih di lintasan," sambungnya.
Kemudian kondisi motor ternyata 100% standar, yang dilakukan tim Aprilia Indonesia hanya memaksimalkan setingan bawaan pabrik agar cocok dengan lintasan balap.
Pada mesin misalnya, dilakukan seting ulang fitur a-PRC alias Aprilia Performance Ride Control lewat tombol-tombol di panel setangnya.
Khusus untuk track day di Mandalika, riding mode dipindah ke pilihan race mode yang secara otomatis tampilan panel indikatornya langsung berubah layaknya data logger pada motor balap dengan info utama takometer dan lap timer.
Kemudian, engine map dipilih "time attack" agar aprilia engine brake system, anti-locking braking system, aprilia traction control, hingga aprilia wheelie control bisa disesuaikan agar respon motor lebih galak di sirkuit.
Sedang kaki-kaki, tetap mengandalkan ban standar, rem Brembo bawaan pabrik dan suspensi pun masih standar.
Khusus suspensi dilakukan sedikit penyesuaian setingan yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh pemilik motor, karena pada suspensi bawaan pabriknya saja sudah fully adjustable.
Baik depan maupun belakang dibuat sedikit lebih kaku dibanding kondisi standar, tujuannya agar motor lebih stabil saat melibas tikungan-tikungan parabolik.
Dan setingan yang ganas khusus sirkuit itu bisa diubah menjadi lebih kalem, ketika motor ini kembali ke jalan raya tanpa harus membutuhkan mekanik.
Wow canggih ya!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR