Dari beberapa jenis yang dipersiapkan, pembalap 24 tahun tersebut jugalah yang memilih mesin mana yang akan dipakai balapan musim ini.
Padahal dengan mesin berkarakter halus seperti sebelumnya, El Diablo bisa menang gelar di 2021 dan menjadi runner-up di 2022 lalu.
"Ini masa sulit kami. Balapan seperti siklus, akan ada naik dan turun. Jangan lupa bahwa kami menang kejuaraan dua tahun lalu," ujar Jarvis.
"Tahun lalu kami kedua, jadi ini bukan situasi tanpa bisa berharap, hanya saja memang sangat sulit saat ini," jelasnya.
Masalah yang dihadapi Yamaha sekarang ini bisa jadi pelajaran besar, sebelum mereka memutuskan beralih ke mesin V4 dalam beberapa tahun ke depan.
Baru memilih mesin yang lebih buas saja, Yamaha sudah kehilangan banyak kekuatan motor sebelumnya, apalagi jika ganti ke V4?
"Kami harus menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. Tapi tentu takkan bisa dalam satu atau dua pekan saja. Kami butuh rencana bagus, kami harus berinvestasi dan bertarung untuk mengeluarkan semuanya," tegas pria asal Inggris tersebut.
"Aku percaya diri soal masa depan kami, tapi kami harus keluar dari fase ini. Kami harus memaksimalkan apa yang bisa kami raih dalam setiap kesempatan," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Paddock-GP.com,motorsport-magazin.com |
KOMENTAR