GridOto.com - Toyota Yaris Cross yang resmi diperkenalkan di Indonesia ada versi hybrid.
Lithium-ion dipilih menjadi baterai Toyota Yaris Cross Hybrid.
Dipadukan dengan mesin 2NR-VEX, baterai lithium-ion Toyota Yaris Cross hybrid menyimpan energi listrik yang dibutuhkan motor traksi untuk penggerak elektrik.
Bukan tanpa sebab, Toru Uda, Chief Engineer Toyota Yaris Cross mebeberkan alasan teknis pemilihan jenis baterai lithium-ion pada varian hybrid ini.
"Penggunaan lithium-ion jadi yang pertama pada lini produk hybrid electric vehicle (HEV) Toyota," sebut Uda.
Menurutnya, baterai lithium-ion dianggap memiliki sejumlah kelebihan daripada jenis baterai lainnya seperti yang berbasis nikel.
Baca Juga: Jawaban Toyota Soal Kemungkinan Mesin Hybrid Yaris Cross Disematkan ke Model Lain
Salah satunya ukuran battery pack yang lebih kompak.
"Dengan kapasitas yang setara, ukuran baterai lithium-ion bisa lebih ringkas," tekan Uda.
"Hal ini berdampak positif pada penyimpanan baterai yang tidak mengorbankan kelegaan kabin dan akomodasi ruang bagasi," jelasnya.
Lebih lanjut, ukuran yang lebih kompak dibarengi dengan penyaluran energi listrik yang lebih baik.
Dengan kapasitas yang setara, baterai lithium-ion dinilai punya densitas energi yang lebih besar.
Namun tetap menjaga distribusi arus listrik tetap efisien untuk menjaga daya baterai.
"Performa energi listrik yang dihasilkan bisa lebih optimal," ujar Uda.
Baca Juga: Toyota Yaris Cross Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
"Jarak tempuh pada mode EV atau paralel antara mesin dan listrik bisa lebih jauh dengan kapasitas yang lebih terjaga," klaimnya.
Dari segi efisiensi, baterai jenis ini juga disebut punya pengaruh signifikan.
"Arus listrik yang dialirkan lebih cepat, kerja mesin bisa dimatikan lebih awal dan tenaga listrik secara instan menggantikan peran mesin pembakaran," jelas Uda.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR