GridOto.com - Juara bertahan, Alvaro Bautista, dianggap menjadi biang kerok homologasi baru motor Ducati mulai WorldSBK Catalunya 2023 akhir pekan ini.
Pada homologasi terbaru dari FIM, rev limit motor Ducati Panigale V4 R yang dikendarai Alvaro Bautista dipangkas sebesar 250 rpm.
Angka rev limit-nya turun dari 16.100 rpm menjadi 15.850 rpm, berkebalikan dengan Kawasaki yang naik dari 14.600 menjadi 14.850 rpm.
Perubahan itu dibuat gara-gara Alvaro Bautista terlalu kencang dari para rivalnya, termasuk Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea.
Juara WorldSBK 2022 kini malah jadi kambing hitam oleh para rider Ducati lainnya.
Posisinya menjadi serba salah karena wajar jika dia mencoba kencang, tapi malah menjadi 'musuh bersama' pembalap Ducati lain.
Bahkan rekan setimnya sendiri di tim Aruba.it Racing-Ducati, Michael Ruben Rinaldi, tak segan menunjukkan kekesalannya.
"Situasi ini disebabkan karena Alvaro, bukan karena rider Ducati lain," ungkap Rinaldi dengan nada kesal, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Kami ketinggalan dari rider lain beberapa detik. Dia pembalap terkuat di grid dan dia bisa melakukannya. Itu keputusan sulit untuk diterima dan pengurangan ini tak adil untuk pembalap Ducati lain," tegas rider asal Italia ini.
Baca Juga: Korban MotoGP Peringatkan Toprak Razgatlioglu Bertahan di WorldSBK Saja
Rinaldi juga menyindir keputusan FIM yang terasa kurang adil saat Kawasaki mendominasi WorldSBK beberapa tahun silam.
Dengan kesal, rider 27 tahun ini juga mengkritik pihak lain yang selalu protes soal kecepatan rekan setimnya.
"Aku menghormati aturan. Tapi jika ditanya benar atau tidaknya menghukum semua pembalap Ducati karena Alvaro menang, maka aku akan bersuara memberikan opiniku," lanjut Rinaldi.
"Ketika kami memakai mesin V2 dan tak kencang di lurusan, tak ada yang protes apapun dan Rea menang lebih banyak gelar secara beruntun. Tapi ketika Alvaro datang, semua komplain," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR