"Khususnya pada sidewall (dinding ban) yang menopang bobot kendaraan," terusnya.
Ditambah, lanjut Doni, tekanan angin yang kurang tidak mampu menyerap dengan baik energi impact saat hantam lubang jalan.
Saat menghantam lubang jalan, energi yang diterima langsung diteruskan pada konstruksi ban.
Baca Juga: Modal Rp 1 Jutaan, Mesin Mobil Terlindungi Saat Mudik Lebaran 2023
Akibatnya, beban stres yang diterima anyaman ban lebih besar sehingga bisa putus.
"Ada satu titik anyaman kawat yang putus membuat kompon karet tidak ada konstruksi sehingga tekanan angin di dalam mendorong karet menimbulkan benjol," jelas Doni lagi.
"Dalam kondisi ini ban sudah tidak layak pakai karena bisa pecah," tegasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR