"Itulah kenapa menyalip jadi sulit dan membuat kualifikasi menjadi semakin penting," jelasnya.
Agresivitas tinggi yang dibawa para rivalnya sulit untuk diikutinya.
"Aku bisa saja sedikit lebih agresif, tapi pada akhirnya ini soal DNA. Dan aku tak pernah dalam hidupku balapan terlalu agresif. Sedikit agresif mungkin, tapi aku tak bisa berubah begitusaja dan menjadi agresif," jelasya.
Ayah dua anak ini tak menyembunyikan bahwa sprint cukup menyulitkannya meraih hasil bagus.
"Dua balapan cukup membuat frustrasi. Masih 19 GP dengan total 38 balapan untuk mencetak poin. Aku agak sedih dan kecewa di dua seri awal, tapi masih ada banyak seri," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR