GridOto.com - Tidak hanya menuai sanksi, insiden Marc Marquez dan Miguel Oliveira di MotoGP Portugal 2023 membuat sejumlah pihak memberikan beragam usulan baru.
Salah satunya pemakaian teknologi Anti-lock Braking System (ABS), yang mungkin saja bisa menghindarkan insiden Marc Marquez dan Miguel Oliveira terulang kembali.
Sebagaimana diketahui, Marc Marquez mengaku roda depannya sempat terkunci sebelum tabrakan dengan Miguel Oliveira.
Karena ban motor terkunci saat melakukan pengereman, maka pembalap dengan julukan 'Si Semut' ini langsung melepas tuas rem sambil berharap melebar sendirian tanpa menabrak siapapun.
Jadi wajar jika ada pemikiran penggunaan teknologi ABS tersebut, walaupun untuk saat ini sengaja belum diperbolehkan di MotoGP.
Tentu ada alasan kenapa ABS tidak dipakai di kejuaraan balap motor secanggih MotoGP.
"Secara spesifik, sistem rem yang dirancang untuk mencegah roda dari penguncian saat pengendara mengaktifkan rem, dilarang," demikian yang tertulis dalam aturan di MotoGP.
Jadi, regulasi MotoGP tidak memperkenankan campur tangan sistem elektronik terhadap sistem pengereman motor MotoGP.
Lantaran hadirnya teknologi ABS akan semakin mengurangi 'human factor' pembalap dalam mengendarai motornya.
Baca Juga: Toprak Razgatlioglu Akan Tes Yamaha YZR-M1 Lagi Dua Hari ke Depan, Bakal Gantikan Franco Morbidelli?
Pengereman juga menjadi salah satu skill wajib pembalap MotoGP, sehingga penggunaan ABS dinilai dapat mengurangi kemampuan yang harus dikuasai.
Apalagi ABS bisa memperkecil peluang untuk late braking (pengeraman telat), karena tidak bisa maksimal dalam mengurangi kecepatan.
Race Manager Aprilia, Paolo Bonora, punya pendapat lain soal penggunaan ABS.
Berkaca dari kejadian yang terjadi di Portimao, hal itu menunjukkan bahwa MotoGP perlu untuk mencoba teknologi ABS mulai sekarang.
Baginya juga MotoGP sudah semakin berbahaya, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Aerodinamika, terutama dalam kecepatan tinggi memaksa kami memperhatikan lebih lagi soal jalur yang kami putuskan untuk dipakai, karena setiap perubahan posisi saat pengereman memiliki risiko lebih besar," katanya dilansir GridOto.com dari Mowmag.
"Pembalap selalu menyentuh batas, ban depan terkunci akan terjadi kapan saja ketika melewati batasnya. Saat ini batas kuncinya dikendalikan penuh oleh rider dan diawasi para insinyur, tentu kami mencoba menghindarinya sebisa mungkin," jelasnya.
Sehingga MotoGP juga harus membuka mata untuk terus meningkatkan level keselamatan pembalap, meski harus membuang pemahaman lamanya.
"Memang penggunaan ABS di balapan akan membuat jarak pengereman jadi lebih jauh, tapi kita tak bisa menutup pemakaiannya di masa depan, untuk keselamatan. Dua balapan di Portugal menunjukkan agresivitas sejak start membuat kami berpikir," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Mowmag.com |
KOMENTAR