Pengereman juga menjadi salah satu skill wajib pembalap MotoGP, sehingga penggunaan ABS dinilai dapat mengurangi kemampuan yang harus dikuasai.
Apalagi ABS bisa memperkecil peluang untuk late braking (pengeraman telat), karena tidak bisa maksimal dalam mengurangi kecepatan.
Race Manager Aprilia, Paolo Bonora, punya pendapat lain soal penggunaan ABS.
Berkaca dari kejadian yang terjadi di Portimao, hal itu menunjukkan bahwa MotoGP perlu untuk mencoba teknologi ABS mulai sekarang.
Baginya juga MotoGP sudah semakin berbahaya, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Aerodinamika, terutama dalam kecepatan tinggi memaksa kami memperhatikan lebih lagi soal jalur yang kami putuskan untuk dipakai, karena setiap perubahan posisi saat pengereman memiliki risiko lebih besar," katanya dilansir GridOto.com dari Mowmag.
"Pembalap selalu menyentuh batas, ban depan terkunci akan terjadi kapan saja ketika melewati batasnya. Saat ini batas kuncinya dikendalikan penuh oleh rider dan diawasi para insinyur, tentu kami mencoba menghindarinya sebisa mungkin," jelasnya.
Sehingga MotoGP juga harus membuka mata untuk terus meningkatkan level keselamatan pembalap, meski harus membuang pemahaman lamanya.
"Memang penggunaan ABS di balapan akan membuat jarak pengereman jadi lebih jauh, tapi kita tak bisa menutup pemakaiannya di masa depan, untuk keselamatan. Dua balapan di Portugal menunjukkan agresivitas sejak start membuat kami berpikir," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Mowmag.com |
KOMENTAR