Khususnya sokbreker belakang, terasa empuk ketika menghajar obstacle seperti lubang atau jalan keriting.
Namun, lingkar roda yang kecil membuatnya kurang ‘akrab’ dengan lubang berukuran besar karena terasa sekali guncangannya.
Catatan lain, karena suspensi depan empuk, ketika diduduki sok sudah terkompresi, mengurangi travel suspensi.
Efeknya saat menghajar speed trap tebal atau lubang besar, jadi gampang bottoming. Hasilnya jadi terasa keras.
Ditambah lagi profil bannya tipis, sehingga terasa semakin keras. Kurang lebih rasanya mirip Fazzio.
Overall memang Grand Filano lebih pas dan nyaman digunakan untuk riding santai atau komuter dengan mayoritas jalan mulus.
Lalu bagaimana dengan performanya?
Baca Juga: Dijamin Match! Inilah Helm Apparel Resmi Yamaha Fazzio, Harga Rp 200 Ribuan
Performa
Grand Filano mengusung mesin Blue Core 125 cc hybrid yang sama dengan Fazzio. Mesin 1 silinder 124,9 cc SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara. Rasio kompresi diset cukup tinggi, di angka 11:1.
Namun, rupanya klaim tenaga dan torsi Grand Filano sedikit lebih kecil dari Fazzio. Tenaga maksimum hanya 8,2 dk di 6.500 rpm dengan torsi 10,4 Nm di 5.000 rpm.
Bandingkan dengan Fazzio yang punya klaim tenaga 8,3 dk di putaran mesin yang sama dan torsi 10,6 Nm di 4.500 rpm.
Menariknya mesin ini selain dilengkapi advance SMG (Smart Motor Generator) juga ada one push start.
Dan tentunya ada electric power assist start. Ketika aktif, akan membantu meningkatkan torsi saat awal akselerasi selama 3 detik. Yamaha mengklaim ada tambahan torsi sebesar 7% ketika sistem aktif.
Ketika aktif, electric power assist start akan ditandai dengan indikator assist yang menyala di layar TFT.
Menurut Yamaha, sistem ini aktif ketika tegangan baterai ada di rentang 11-12,4 V. Di bawah 11 Volt sistem akan tidak berfungsi dan ada proses charging terlebih dahulu.
Jujur ketika penggunaan di jalan, kami tidak terlalu merasakan ketika fitur power assitnya bekerja, bedanya sangat tipis dibanding saat sistemnya tak bekerja, di luar dari indikator yang menyala di layar TFT-nya.
Namun memang semburan tenaga Grand Filano cukup terasa di putaran rendah, mulai dari membuka gas.
Baca Juga: Kymco Rilis Big Matic Baru Bergaya Sporty, XMAX dan Forza Pasti Cemas
Penyaluran tenaga terasa linear sampai ke putaran mesin menengah. Meski harus diakui agak kehabisan nafas di putaran tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan top speed di Racebox yang tidak sampai 100 km/jam, tepatnya hanya 97,9 km/jam.
Meski begitu karakter tenaga seperti ini malah enak untuk dipakai stop & go di traffic padat perkotaan.
Lagi pula dengan mengusung kategori Classy, rasanya memang lebih enak riding santai dibanding kebut-kebutan.
Yang menarik catatan akselerasi Grand Filano via alat ukur Racebox ternyata cukup cepat. Capaian 0-60 km/jam hanya butuh waktu 6,76 detik saja.
Angka tersebut bejaban dengan hasil 0-60 km/jam Vespa Primavera 3V i-Get bermesin 150 cc di angka 6,6 detik. Impresif!
Bahkan jika dibandingkan dengan data akselerasi Fazzio, Grand Filano masih lebih cepat walau tenaganya sedikit disunat.
Fazzio butuh waktu 7,4 detik dalam akselerasi 0-60 km/jam. Untuk data tes lengkapnya dapat disimak di tabel.
Konsumsi Bensin
Baca Juga: XMAX 250 Connected Laku Keras, Yamaha Sampai Keteteran Penuhi Permintaan Konsumen
Patut diakui konsumsi bensin Grand Filano sangat impresif. Capaian terbaik kami ada di angka 50,6 km/liter pada MID.
Jika dikalikan dengan kapasitas tangki bensin 4,4 liter, dalam keadaan penuh Grand Filano dapat menempuh jarak sejauh 222,64 km.
Selama pengetesan kami menggunakan bensin dengan oktan 92. Rute yang dilewati mayoritas lalu lintas perkotaan dan jalan lengang di pinggir kota.
Namun, untuk mencapai angka segitu tangan rider harus ekstra sabar dan halus. Karena jika banyak bejek gas atau gaspol, konsumsi bensin akan turun secara signifikan. Meskipun masih ada di angka 44-45 km/liter.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR