Senada dengan Holik, pengemudi lainnya bernama Yunus juga mengeluhkan kondisi ruas JTTS di Lampung.
Ia sempat melakukan perjalanan dari Palembang, Sumatera Selatan ke Bandar Lampung dan merasakan kondisi jalan tol yang cukup parah di wilayah Lampung Tengah.
Bahkan Yunus sempat merasakan kejadian tak mengenakkan, yakni ketika dirinya menghantam lubang di jalan tol dengan kecepatan 60-70 Km/jam.
Tentunya hal ini membuatnya jengah, dan meminta pengelola JTTS untuk lebih teliti dalam memetakan titik-titik kerusakan di jalan tol.
"Jadi harus lebih disisir lagi mana saja titik yang rusak lalu segera diperbaiki, soalnya perbaikan memang sering dilakukan, tapi kenapa masih ada yang rusak?" keluhnya.
Ia berharap, pengelola JTTS segera memperbaiki ruas JTTS di Lampung, mengingat sebentar lagi mudik Lebaran 2023.
Sementara pengguna jalan tol lain, Apri menuturkan dirinya sering melihat ada jalan sambungan yang retak dan bergelombang di sepanjang ruas JTTS wilayah Lampung.
"Saya sebulan bisa empat kali ke Jakarta dan ke Bakauheni lewat jalan tol, jadi memang jalan sambungan itu yang bahaya," ungkapnya.
Lanjutnya, jika kendaraan melintasi jalan sambungan maka akan terasa gelombang dan hantaman karena retakan di jalan tol.
Mengingat para pengemudi di jalan tol pastinya melaju dengan kecepatan di atas 60 Km/jam, jadi akan sangat terasa kalau melewati lubang.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Masih Dikebut, Tapi Lima Titik Ini Belum Tersentuh
Sama seperti pengemudi lainnya, Apri berharap pengelola JTTS segera melakukan perbaikan jalan, hingga penambahan fasilitas yang diperlukan di jalan tol.
"Buat kami sih harapannya diperbaiki saja, marka jalannya juga harus diperhatikan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Jalan Tol di Lampung Dinilai Bahaya saat Malam Hari.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tribunlampung.co.id |
KOMENTAR