"Masalah seriusnya adalah pembalap tak lagi bisa melakukan manuver menyalip secara normal, kau harus benar-benar dekat sebelum mendapat kesempatan menyalip," ungkap Pit Beirer beberapa bulan lalu, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Pertama adalah soal ban depan yang mudah memuai akibat kepanasan, yang membuat grip ban berkurang karena tekanan ban terlalu besar.
Alasannya aliran udara dari depan akan berkurang saat melaju di belakang sebuah motor yang memakai komponen aero yang kompleks.
"Tapi ketika kau terlalu dekat dengan motor di depan, ban depanmu akan kepanasan, jadi kau harus menjaga jarakmu," jelasnya.
Karena aliran udara kotor ini, motor MotoGP kesulitan untuk mendekati motor di depannya sehingga peluang menyalip menjadi minim.
"Jika kau keluar dari jalur slipstream saat akan menyalip, kau akan mendapat turbulensi yang membuat pembalap kesulitan menggendalikan motornya," sambung Beirer.
"Tapi jika pembalap memperlebar jaraknya, mereka terlalu jauh dari akhir trek lurus untuk memulai manuver menyalip dengan ride height device ataupun semacamnya," tegas Beirer.
Beirer mengklaim, banyak pembalap yang sepakat bahwa winglet ataupun aerofairing ini telah membuat balapan kurang seru dan lebih berbahaya.
"Sebagai hasilnya, ketidakpuasan soal winglet ini terus bertambah. Faktanya winglet ini adalah penyebab beberapa insiden dan jatuhnya pembalap, yang juga meninggalkan potongan winglet di lintasan, membuat masalah keselamatan lebih panjang lagi," ungkap Beirer.
Baca Juga: Link Streaming MotoGP Portugal 2023, Ingat Ada Sprint Race di Hari Sabtu Malam
Aera kosong di belakang sebuah motor akan membuat area bertekanan rendah, sehingga pembalap yang berada di belakang harus berhati-hati nih saat akan mencapai titik pengereman.
Banyak kasus pembalap terlambat ngerem, motornya terisap ke area buritan motor di depannya dan crash pun terjadi setelah tiba-tiba motor di depan membelok.
Jadi pembalap sebaiknya segera menghindar sejauh mungkin dari area tersebut sebelum mencapai titik pengereman.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR