"Sejak aku datang dan melakukan track walk dengan tim, aku mengirim gambar gravel ke Franco Uncini (Safety Officer MotoGP), itu ukurannya terlalu besar," jelasnya.
Bagnaia pun masih kesal saat tahun lalu dia membawa kembali sampel gravel ke garasinya, tapi malah mendapat tertawaan dari banyak orang.
Padahal maksudnya adalah soal spek gravel yang berbahaya tersebut.
Sementara itu Marc Marquez menyindir habis para petugas MotoGP, yang terus memberikan janji palsu kepada para rider.
"Besok, bukan tahun depan, besok harus diperbaiki," kata MM93.
Para rider pun kabarnya langsung mengadakan pertemuan lagi pada hari kedua GP Portugal demi membahas masalah besar ini.
Loris Capirossi selaku perwakilan Dorna, pun turun langsung memantau pemasangan air fence pada hari kedua ini, begitu juga dengan perubahan spek gravel-nya.
Air fence is added now at T10, after Pol Espargaró's terrific crash. The only other places with air fence is T1 and T2. Bartolomé Alfonso, FIM Grand Prix Safety Officer (on the pics) and Loris Capirossi, Safety Advisor were checking it this morning together with the gravel. pic.twitter.com/nZ5DyQvu1D
— Niki Kovács (@NikiKovacs) March 25, 2023
Aleix Espargaro malah bilang jika seperti ini, para pembalap lama-lama akan habis karena cedera dan bisa-bisa setiap sesi selalu dihentikan karena ada insiden parah.
"Kita harus melihat apa bisa ada perbaikan. Karena di Portimao, di 25 derajat Celcius tak masalah. Tapi bagaimana jika terjadi di Jerman atau Assen? Red flag terus? Yellow flag setiap lap? Karena inilah yang akan terjadi," kata Aleix Espargaro.
"Ini berat tapi kau harus terbiasa (sebagai seorang kakak). Sayangnya sebenarnya ini indah, kita berfoto bersama, berkeliling dunia bersama, bagus, keren, indah. Tapi ada masa sulit seperti ini sebagai saudara," jelas kakak Pol Espargaro ini.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR