Baca Juga: Kode Keras! Kawasaki Ninja ZX-4R Terciduk Digeber di Sirkuit Sentul
Dari 270 mm menjadi 210 mm, namun saat dipakai ke medan off-road ringan rasanya masih aman tanpa ada kendala.
Soal posisi berkendara tergolong nyaman, kedua tangan bisa menggapai setang dengan mudah dan terasa lebih gagah berkat setang crossbar yang diusung.
Nah untuk penempatan posisi footstep, letaknya yang ada di bawah pengendara pun berhasil membuat kaki jadi tidak mudah pegal.
Bicara suspensi, meskipun masih pakai tipe teleskopik di depan namun kualitas handling KLX230 S tetap bertaji.
Dipakai melalui jalanan aspal dan beton yang berkelok-kelok menuju kawasan Citorek, handlingnya terasa nurut mengikuti gerakan setang kemudi.
Tikungan panjang dan sempit ringan dengan sukses bisa dilibas, meskipun saat dipakai berbelok terasa ada lendutan berlebih.
Tentunya hal ini lumayan mengejutkan, sebab ban yang dipakai punya orientasi off-road dengan tapak kasar yang lebih cocok buat dipakai trabasan.
Soal handling memang tidak seanteng motor sport murni, sebab ketika motor ditekuk lebih dalam ada gejala mengayun dari suspensi belakang.
Kelebihannya, redaman suspensi ketika menghajar jalan keriting, lubang dan speedtrap terasa mantap.
Baca Juga: Tantang Kawasaki Versys 650, Motor Adventure Ini Gendong Mesin V-Twin
Dengan karakternya yang empuk, baik suspensi depan dan belakang mampu meredam kondisi jalanan tersebut dengan baik.
Kelincahan KLX230 S baru terasa ketika dibawa ke habitatnya, diajak meliuk di trek tanah begitu mudah untuk diajak meliuk-liuk sampai dibawa slide.
Tanpa ada kesulitan yang berarti, handling motor terasa mudah dikendalikan saat diajak trabasan.
Namun tidak dapat dipungkiri bobotnya yang mencapai 134 kg alias lebih berat dari KLX150, bikin rider jadi lebih cepat lelah ketika diajak ke medan off-road.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR