GridOto.com - Atlet badminton meninggal, pentingnya ketahui batas waktu mengemudi.
Dunia badminton Indonesia berduka atas meninggalnya atlet badminton Syabda Perkasa Belawa serta ibundanya, Anik di ruas tol Pemalang, Jawa Tengah dini hari (20/3).
Diduga sang ayah Syabda, Muanis Hadi Sutamto mengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga menabrak truk dari belakang.
Dalam perjalanan jauh, penting untuk melakukan istirahat selama mengemudi.
Juga harus mematuhi batas lamanya waktu mengemudi untuk menjaga fokus dan konsentrasi.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan batas waktu lama mengemudi maksimal empat jam.
"Lebih dari empat jam mengemudi tubuh sudah mencapai batas kebugaran," kata Sony.
Mengemudi lebih dari empat jam dinilai Sony memiliki potensi bahaya terhadap keletihan dan hilangnya konsentrasi.
Dimana pengemudi sudah mulai sulit merespon terhadap situasi di sekitar.
"Keletihan juga membuat pengemudi sulit melakukan kemampuan motorik untuk mengontrol mobil jika terjadi sesuatu di depannya," jelas Sony.
"Seperti merespons manuver mendadak atau melakukan pengereman dari apa yang terlihat di depan," imbuhnya.
Belum lagi saat mengemudi di malam dan dini hari, biologis pengemudi sebenarnya sedang berada di kondisi istirahat.
Baca Juga: Bahaya Microsleep Mengintai Sewaktu-waktu, Begini Cara Mencegahnya
Sehingga kesadaran serta respon dan konsentrasi diyakini Sony jauh menurun daripada mengemudi di pagi hingga sore hari.
"Setiap empat jam sekali sebaiknya istirahat di rest area sekitar 30 menit melakukan peregangan agar kembali bugar dan segar," saran Sony.
"Sebelum berkendara tidur cukup sehingga konsentrasi dan fokus bisa terjaga," sambungnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR