"Aku tak berpikir kami bisa mengejar pole, tapi kami bisa mencampurkan semua dan kadang balapan kami bisa sulit. Jadi kami harus di sana dan mencoba memaksimalkan kesempatan apapun, itu yang kami coba akhir pekan ini," jelasnya.
Sejauh ini, pembalap bernomor 16 tersebut masih belum cocok dengan karakter Ferrari SF-23.
SF-23 berhasil memperbaiki kelemahan bagian belakang mobil dibandingkan F1-75, namun malah muncul masalah di bagian spoiler depan.
Leclerc yang lebih suka dengan bagian belakang agresif, lebih oversteer, masih belum menemukan kecocokan setting di SF-23.
"Kupikir hal itulah yang kami harus kerjakan. Tapi sekali lagi, sangat sulit mengetahui yang tim lain kerjakan, jadi kami hanya memperhatikan milik kami, kami sadar ada ketertinggalan, tapi kita lihat saja di hari Minggu," lanjutnya.
Sedangkan Sainz merasakan hal sebaliknya dari Leclerc.
Sempat merasa cocok dengan SF-23 saat tes, driver asal Spanyol ini malah kehilangan feeling bagus yang sempat dirasakannya.
"Kami mencoba beberapa hal di mobil, finalisasi beberapa hal yang kami coba di FP1, menggunakan ban medium yang kami coba di FP1. Tapi tak berjalan dengan bagus, tidak disengaja sih," kata Sainz.
"Tapi kami sadar yang kami tes salah dan kami langsung menjalani FP2. Kami kehilangan banyak waktu latihan, dan kemudian berimbas ke FP2. Mobilnya tak sama saat tes kemarin, kami harus memperhatikannya," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR