Tentunya kondisi ini membuat sejumlah pemilik Suzuki Vitara jengah, seperti yang dirasakan salah satu wartawan Harian Kompas, R Pamoedji.
Ia sempat menceritakan, Vitara miliknya sempat mengalami overheat setelah dipakai hingga odometer menunjukkan angka 3.000 km.
Awalnya pihak bengkel sempat melakukan penggantian radiator, tapi gejala mesin overheat tetap saja muncul setelah 45 hari dipakai.
Kemudian mekanik bengkel mengganti pompa airnya, hanya saja tak sampai sebulan gejalanya muncul lagi.
Sampai akhirnya Pamoedji membawanya ke bengkel pusat Suzuki, lalu dilakukan penggantian radiator dan pompa air.
"Ada empat Vitara yang dibeli Gramedia, semuanya mengalami kasus yang sama," cerita Pamoedji pada saat itu.
Masalah berbeda justru dirasakan oleh pemilik Suzuki Vitara lainnya, yakni Usmansyah yang dibuat pusing karena harus menambah 1-1,5 liter oli setiap bulannya.
Tak mau repot-repot, ia justru memilih untuk menjual pendahulu Suzuki Grand Vitara miliknya.
Saat ditelusuri lebih lanjut, salah satu sumber yang tak disebutkan namanya menyebutkan ada beberapa hal yang jadi penyebab masalah pada Vitara yang cacat produksi.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR