GridOto.com - Proses pembebasan lahan untuk proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung sudah dimulai belum lama ini.
Untuk progresnya, tim Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol Kediri-Tulungagung sudah melakukan sosialisasi kepada para pemilik lahan terdampak di beberapa wilayah.
Kemudian, akan dilanjutkan dengan proses identifikasi lahan dan pemilik yang terdampak proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Setelah segala proses tadi selesai dilakukan, proses pembayaran ganti rugi lahan terdampak bisa segera dilakukan.
Tapi yang jelas, Pemerintah sudah menargetkan untuk proses pembayaran uang ganti rugi akan dilakukan pada 2023.
"Pihak pemrakarsa menyatakan sudah siap melakukan pembayaran, tinggal melihat kecepatan satgas yang diterjunkan ke lapangan," ujar Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung, Zulfawardi, dikutip dari Tribunjatim.com, Jumat (10/02/2023).
Lanjutnya, untuk tim satgas yang diterjunkan ke lapangan dibagi menjadi dua tim yakni Satgas A dan Satgas B.
Satgas A ditugaskan untuk mengurus pengukuran lahan terdampak, sementara Satgas B akan menghitung bangunan serta pohon yang ada di atas lahan tersebut.
Terkait proses sosialisasinya, tim Pengadaan Tanah sudah diterjunkan ke dua kelurahan di Kecamatan Tulungagung, Tulungagung telebih dahulu.
Baca Juga: Tok! Jalan Tol Kediri-Tulungagung Bakal Trabas Lahan 23 Desa di Kabupaten Kediri
Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi yang dilakukan di Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, pada Jumat (10/02/2023).
Dari proses sosialisasi yang sudah dilakukan dan pemantauan lewat citra satelit, ditemukan fakta kalau mayoritas lahan terdampak di Tulungagung merupakan kawasan persawahan.
Kondisi ini memengaruhi besaran dana yang dibutuhkan, untuk membayar uang ganti rugi kepada masyarakat.
Dari hitungan yang sudah dilakukan, pembebasan lahan terdampak proyek Tol kediri-Tulungagung di Tulungagung menelan biaya Rp 491 miliar.
Angka itu tergolong kecil, karena untuk Kota Kediri butuh Rp 700 miliar dan Kabupaten Kediri menelan Rp 1 triliun lebih.
"Sekitar 70-80 persen lahan terdampak di Tulungagung ada di kawasan persawahan, sementara Kota Kediri kebanyak di pemukiman dan harga lahannya sudah mahal," jelas Zulfawardi.
Ia melanjutkan sejalan dengan proses sosialisasi, Satgas A dan Satgas B juga ditugaskan untuk memasang patok lahan dengan bantuan warga di tiap daerah.
Nantinya tim yang diterjunkan menyediakan patoknya, lalu dibagikan kepada para pemilik lahan agar dipasang di lahannya masing-masing.
"Kami akan entry meeting dengan Kepala Dusun atau Ketua RT dan RW untuk pemasangan patok ini, pada Senin (13/02/2023) mendatang," pungkas Zulfawardi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Prediksi Alokasi Dana Pembebasan Lahan Tol Kediri-Tulungagung, Kabupaten Tulungagung Paling Kecil.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tribunjatim.com |
KOMENTAR