Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi yang dilakukan di Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, pada Jumat (10/02/2023).
Dari proses sosialisasi yang sudah dilakukan dan pemantauan lewat citra satelit, ditemukan fakta kalau mayoritas lahan terdampak di Tulungagung merupakan kawasan persawahan.
Kondisi ini memengaruhi besaran dana yang dibutuhkan, untuk membayar uang ganti rugi kepada masyarakat.
Dari hitungan yang sudah dilakukan, pembebasan lahan terdampak proyek Tol kediri-Tulungagung di Tulungagung menelan biaya Rp 491 miliar.
Angka itu tergolong kecil, karena untuk Kota Kediri butuh Rp 700 miliar dan Kabupaten Kediri menelan Rp 1 triliun lebih.
"Sekitar 70-80 persen lahan terdampak di Tulungagung ada di kawasan persawahan, sementara Kota Kediri kebanyak di pemukiman dan harga lahannya sudah mahal," jelas Zulfawardi.
Ia melanjutkan sejalan dengan proses sosialisasi, Satgas A dan Satgas B juga ditugaskan untuk memasang patok lahan dengan bantuan warga di tiap daerah.
Nantinya tim yang diterjunkan menyediakan patoknya, lalu dibagikan kepada para pemilik lahan agar dipasang di lahannya masing-masing.
"Kami akan entry meeting dengan Kepala Dusun atau Ketua RT dan RW untuk pemasangan patok ini, pada Senin (13/02/2023) mendatang," pungkas Zulfawardi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Prediksi Alokasi Dana Pembebasan Lahan Tol Kediri-Tulungagung, Kabupaten Tulungagung Paling Kecil.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tribunjatim.com |
KOMENTAR