GridOto.com - Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengumumkan pengunduran dirinya dari segala aktivitas sehari-hari dalam menjalankan Formula 1.
Mohammed Ben Sulayem menyerahkan tanggung jawab FIA untuk mengurusi F1, kepada Direktur Single Seater Matter, Nikolas Tombazis.
Surat pengunduran diri Mohammed Ben Sulayem secara resmi telah dikirimkan kepada manajemen F1 dan seluruh tim.
Sebagaimana diketahui, pria Uni Emirat Arab tersebut memang sedang menjadi buah bibir dalam beberapa pekan belakangan.
Menjabat Presiden FIA sejak akhir 2021, Ben Sulayem langsung dihadapkan dengan masalah besar seperti kontroversi di balap F1 Abu Dhabi 2021.
Mantan pereli ini langsung membentuk tim khusus untuk menyelesaikan hasil balapan kontroversi F1 Abu Dhabi 2021 itu.
Salah satunya dengan memecat Michael Masi dan melakukan restrukturisasi FIA dalam mengurus balapan jet darat ini.
Setelah itu Ben Sulayem menggunakan dua Race Director FIA, namun tetap saja memunculkan kontroversi sepanjang F1 2022 lalu.
Banyak yang tidak puas dengan kinerja FIA dalam penyelenggaraan F1 2022 silam.
Baca Juga: Popularitas F1 di Amerika Serikat Meroket, Diprediksi Segera Kalahkan NASCAR
Pria yang mengoleksi puluhan mobil mewah tersebut juga mengeluarkan aturan soal pernyataan pembalap, yang dianggap membatasi suara para pembalap.
Setelah itu, Ben Sulayem secara mengejutkan memproses masuknya tim Andretti Cadillac ke Formula 1.
Hampir seluruh tim geram karena mereka tidak mau menerima tim baru, bahkan manajemen F1 pun menilai FIA terlalu sepihak dalam memutuskan.
Setelah itu, Ben Sulayem juga mengomentari soal tawaran Arab Saudi membeli F1 dengan nilai fantastis.
Meski Liberty Media menolak tawaran tersebut, sang Presiden malah bilang tawaran Arab Saudi terlalu besar untuk ukuran F1.
Hal itu membuat Liberty Media geram, karena seharusnya Presiden FIA tak berkomentar apapun soal penjualan ataupun valuasi F1.
Rumornya, berbagai masalah tersebut membuat seluruh tim dan manajemen F1 sepakat mendesak Ben Sulayem untuk menjauh.
"Tujuanku menjadi presiden non-eksekutif melalui perekrutan tim manajer profesional, yang sebagian besar telah selesai," kata Ben Sulayem, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Oleh karena itu, ke depannya, pekerjaan sehari-hari untuk semua masalah di F1 adalah dengan Nikolas (Tombazis) dan timnya, sementara aku akan fokus pada hal-hal strategis dengan tim kepemimpinanku," jelasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR