"Bagiku ini adalah bagian pekerjaan yang sangat penting. Sangat krusial ketika semua orang satu visi, antara orang di trek percaya dengan orang di pabrik, begitu juga sebaliknya," ungkap Suppo.
"Jika mereka tidak berbagi ide yang sama, akan jadi musibah buat pengembangan motor," tegasnya.
Soal kemampuan, Suppo menyebut Ken Kawauchi punya dua kelebihan dari sosok-sosok lainnya.
Sejauh dia memimpin Suzuki, Suppo melihat pria asal Jepang tersebut sangat bagus dalam bekerja dan punya karakter bagus.
"Kupikir rasa empati pada pekerjaannya sangat penting karena mustahil bahwa insinyur di trek dan di pabrik punya visi sama pada saat yang sama," sambungnya.
"Yang di trek kadang kurang sesuatu yang lebih dipahami insinyur di pabrik, dan sebaliknya. Jadi rasa empati dan kemampuan dalam pekerjaan menyatukan dua grup ini penting dan kuyakin Ken punya itu," lanjut mantan manajer Ducati ini.
Suppo juga memastikan Ken takkan langsung mengembangkan motornya, dia adalah penghubung.
"Aku tak berpikir peran Ken membangun motor baru. Kubayangkan perannya sama seperti di Suzuki dan dia akan melakukan pekerjaan bagus. Dia bisa menolong semua orang di HRC untuk menuju satu arah. Tapi arah yang sama masih belum berarti arah yang benar," lanjutnya.
"Tapi jika berjalan ke satu arah, semua akan paham mana yang benar dan salah," tegasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR