GridOto.com - Mungkin banyak fans yang belum tahu, sebenarnya bagaimana sih cara mematikan mesin motor MotoGP?
Pertanyaan yang cukup menggelitik, tapi juga menarik karena pada dasarnya motor MotoGP tak memilik perangkat starter elektrik ataupun kick starter dengan kunci kontak seperti motor pada umumnya.
Jadi, motor MotoGP tidak memasang perangkat starter dengan beberapa alasan penting.
Komponen sistem starter seperti motor biasa meliputi banyak perangkat, antara lain baterai, alternator, solenoida, dan banyak perangkat lainnya.
Sistem tersebut hanya terpakai saat awal saja dan takkan dipakai lagi di sisa balapan, jadi akan merugikan jika membawa beban tak terpakai sepanjang balapan.
Jadi penambahan sistem starter akan menimbulkan potensi mempengaruhi rasio power to weight di motor MotoGP yang tentunya berdampak pada performa.
Menyalakan mesin motor MotoGP memakai beberapa metode, dari roller starter dengan memasang alat untuk memutar roda belakang kemudian disusul melepas kopling.
Lalu dengan alat crankshaft starter dengan dicolokan langsung ke lubang crankshaft untuk langsung diputar sehingga mesin menyala.
Ataupun dengan cara klasik mirip seperti roller starter, hanya saja dengan tenaga untuk mendorong motor lalu melepas kopling.
Biasanya cara ini banyak dilakukan jika pembalap baru bangkit dari crash di lintasan.
Dengan demikian di motor MotoGP tentunya tidak memakai kunci kontak pada sistem starter-nya.
Jadi mematikannya tidak dengan memutar kunci kontak ke tanda off.
Untuk mematikannya mesin malah cukup mudah, karena para pembalap ataupun kru tinggal memencet sebuah tombol saja.
Fitur ini disebut 'engine kill swith' yang biasanya juga menjadi fitur di beberapa motor produksi massal khususnya motor 150 cc ke atas.
Letak tombol engine kill switch ini bermacam-macam tergantung desain motornya, namun biasanya diletakkan di bagian kanang setang motor.
Sistemnya juga dipadukan dengan sensor kemiringan yang akan aktif ketika pembalap crash.
Jadi pada sudut tertentu saat pembalap crash, mesin motor akan otomatis mati jadi akan mengurangi bahaya tentunya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | onestopracing.com |
KOMENTAR