Ia melanjutkan, dengan adanya kartu hologram tadi maka pengelola bisa tahu mana pembalap yang sudah mahir dan masih pemula.
Kalau dari kartunya sudah dianggap mahir, maka pengelola tak perlu menurunkan 15 marshal selama track day.
"Tapi kami tetap sediakan ambulans, dan mereka yang sudah memiliki kartu hologram hijau dianggap sudah tahu tata cara, peraturan hingga titik pengereman yang ada di sirkuit," imbuh Priandhi.
Menurut Priandhi, tata cara untuk bisa track day di Sirkuit Mandalika juga enggak begitu sulit.
Untuk pemegang kartu hologram kuning dan hijau, bisa telpon pengelola atau datang langsung ke Sirkuit Mandalika untuk melakukan pembayaran sewa.
Aturan itu diketahui berlaku untuk pemotor dan pengemudi mobil, yang ingin merasakan track day di sirkuit.
Biaya juga tergolong terjangkau, karena sobat tak perlu menyewa trek sirkuit selama seharian penuh.
"Misalkan nanti bayar Rp 2,5 juta buat main sendiri selama dua jam, jadi enggak perlu mengumpulkan sampai 50 orang denan biaya Rp 100 juta per hari," ucapnya.
Langkah itu sengaja dilakukan, agar penggemar balap tidak perlu lagi ngebut di jalan raya karena lebih aman jika dilakukan di trek sirkuit.
Secara terpisah Staff Motorsport MGPA, Joice Maria Tejo menuturkan kalau aturan tadi dibuat karena ada banyak masukan dari para peserta.
"Semuanya untuk meningkatkan Sirkuit Mandalika agar tidak bergantu para event-event besar saja, karena bakal ada motor juga yang disediakan dan bisa dipinjam," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Warga Kini Bisa Ngebut di Sirkuit Mandalika Tanpa Harus Berkelompok, Ini Syarat-syaratnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | TribunLombok.com |
KOMENTAR